Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi, angkat bicara soal tudingan miring yang ditujukan kepada rekan kerjanya, Indriyanto Senoadji.
Menurut Johan, tak hanya dirinya, namun Indriyanto dan juga Taufiqurachman Ruki seyogyanya memberikan pernyataan, terkait dengan dugaan-dugaan adanya konflik kepentingan yang mungkin terjadi, mengingat catatan Indriyanto sebagai penasehat hukum, ataupun profesi Ruki pasca hengkang dari KPK.
"Tentu saya tidak bisa menilai sesama (pemegang jabatan) ini ya. Seharusnya ditanya ke publik atau ke pegawai KPK. Tapi sebaiknya harus di-
clear-kan, baik Pak Prof Indriyanto Senoadji, Pak Ruki, atau saya juga
clearkan, agar tidak ada kecurigaan-kecurigaan," ujar Johan di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah tersebut dianggap Johan dapat menghentikan dugaan pihak lain mengenai integritas tiga Plt Pimpinan KPK yang baru. "Nah, itu makanya di-
clear-kan bahwa saya pernah begini, begini, begitu," katanya.
Mengenai bagaimana independensi ketiga pimpinan baru KPK ke depan, Johan mengaku tidak bisa menilai dan memprediksi hal itu.
"Independensi saya, saya kan orang KPK, orang dalam, Anda bisa menilai. Kalau soal independensi tentu publik yang bisa menilai. Kalau kamu nanya saya, saya pasti independen. Tapi publik yang bisa menilai apakah saya yang independen, atau Pak Ruki independen, atau apakah Pak Indriyanto bisa independen," ujar Johan.
Sebelum dilantik oleh Presiden Jokowi pagi tadi, Johan pun mengaku telah bertemu dengan Ketua KPK non-aktif Abraham Samad pada Rabu (18/2) lalu. "Kemarin bertemu. Hari Rabu saya ketemu sama dia," katanya.
(meg)