SDA Berharap Plt Pimpinan KPK Tak Jadi Alat Politik

Pratomoyudha | CNN Indonesia
Senin, 23 Feb 2015 21:31 WIB
Tersangka bekas Menteri Agama Suryadharma Ali berharap KPK yang saat ini dipimpin Taufiequrahman Ruki tidak dijadikan arena poltik untuk saling menekan.
Tersangka kasus korupsi dana haji, Suryadharma Ali (kanan) berbincang dengan tim kuasa hukum, Humphrey R. Djemat (kiri) disela-sela konprensi pers terkait permohonan praperadilan di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Senin, 23 Februari 2015. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Dipilihnya Taufiequrrachman Ruki sebagai pelaksana tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi mengundang banyak komentar termasuk dari bekas Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana haji oleh KPK.

"Dengan adanya plt baru saya harap KPK semakin kuat, tapi proporsional dan mengedepankan hukum," ujar SDA di sela sela konferensi pers di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Senin (23/2). "Semoga plt baru tidak jadikan KPK kekuatan politik untuk memberi penekanan sana sini," lanjut dia menegaskan.

Selain itu, SDA juga berkomentar bahwa ditetapkannya Abraham Samad dan Bambang Widjojanto sebagai tersangka adalah hal yang biasa. Pasalnya, ia menilai bahwa manusia adalah sumber kesalahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi saya dan menguatkan apa yang saya yakini bahwa ajaran agama saya mengatakan manusia adalah tempatnya kesalahan. Tidak ada manusia yang suci dan terhindar dari segala kesalahan," kata mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini.

Sejak 2014 lalu KPK secara resmi menetapkan Suryadharma Ali selaku Menteri Agama sebagai tersangka terkait dugaan korupsi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2012-2013.

Ia diduga melakukan penyalahgunaan wewenang atau perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian negara.

Modus penyalahgunaan wewenang dan memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang diduga dilakukan Suryadharma antara lain dengan memanfaatkan dana setoran awal haji oleh masyarakat untuk membiayai pejabat Kementerian Agama dan keluarganya naik haji. Keluarga yang ikut diongkosi antara lain para istri pejabat Kementerian Agama. (pit/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER