Sebelum Praperadilan Rampung, Suryadharma Enggan Diperiksa

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 11:43 WIB
Bekas Menteri Agama Suryadharma Ali enggan menjalani pemeriksaan perkara sebelum gugatan praperadilannya rampung disidangkan.
Tersangka kasus korupsi dana haji, Suryadharma Ali saat konprensi pers terkait permohonan pra peradilan di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Senin (23/2). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bekas Menteri Agama Suryadharma Ali sedianya menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Gedung KPK, hari ini Selasa (24/2). Namun kuasa hukum Andreas Nahot Silitonga mengonfirmasi bahwa bekas Menteri Agama itu enggan hadir untuk memenuhi panggilan.

Menurut Andreas, Suryadharma berkeberatan diperiksa lantaran saat ini tim kuasa hukum tengah dalam proses mengupayakan pengajuan sidang praperadilan atas penetapan tersangka yang disandangnya.

"Kami datang ke KPK untuk melayangkan surat keterangan bahwa pak SDA tidak dapat memenuhi panggilan. Kami meminta agar tidak ada pemeriksaan lebih lanjut sebelum hasil putusan praperadilan keluar," ujar Andreas di Gedung KPK, Selasa (24/2).

Menurut Andreas, praperadilan nantinya akan memutuskan sah tidaknya penetapan Suryadharma sebagai tersangka. Dia menilai masih ada kemungkinan bahwa penetpan Suryadharma sebagai tersangka tidak sah di mata hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tidak menampik bahwa hasil putusan praperadilan Budi Gunawan menjadi ruang yang dijadikan sebagai kesempatan, Andreas mengaku bahwa upaya yang ditempuh untuk mengajukan praperadilan sudah dipertimbangkan sejak jauh hari.

"Jadi ini juga untuk menghindari langkah-langkah yang terlalu jauh dari penyidik. Kami minta KPK menghormati langkah hukim yang kami ambil untuk melihat hasilnya nanti seperti apa," ujar Andreas.

Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, Suryadharma memang dijadwalkan menjalani pemeriksaan hari ini. Namun dengan adanya surat keterangan dari kuasa hukum petinggi Partai Persatuan Pembangunan itu, Priharsa mengaku tak bisa berbut banyak. "Nanti kami konsultasikan dengan tim penyidik," ujarnya. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER