Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan permohonan maafnya kepada warga DKI Jakarta atas segala kisruh yang terjadi lantaran sengketa pandangan antara dirinya, denga DPRD DKI Jakrta soal anggaran pendapatan dan belanja daerah 2015. Menurut Ahok kisruh ini terjadi lantaran sikapnya yang mencoba untuk membela kepentingandan hak warga atas penggunaan anggaran.
“Mohon maaf kepada warga DKI harus melihat tontonan politik seperti ini,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (3/3).
Ahok merasa tak takut dengan resiko akan tersingkir dari kursi orang nomor satu DKI Jakarta. “Sebab kami membela uang rakyat,” katanya.
Banyak pihak menilai persoalan ini timbul lantaran Ahok tak memiliki kemampuan komunikasi dengan DPRD. Atas anggapan itu, Ahok mengatakan tak benar. Sebab, sudah banyak video yang diunggah sebagai bukti bahwa komunikasi yang selama ini terjalin dengan DPRD DKI Jakarta tak ada masalah. “Kalau dibilang komunikasi gak ada, video membuktikan semua, malahan semua cipika-cipiki sama saya semua,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wacana hak angket menyeruak ketika Ahok menuding DPRD Jakarta memaksa memasukkan dana fiktif di APBD Jakarta sebesar Rp 8,8 triliun. DPRD telah membantah hal tersebut. RAPBD 2015 sebesar Rp 73,08 triliun pun lantas disahkan pada rapat paripurna DPRD tanggal 27 Januari.
Namun perseteruan antara keduanya berlanjut setelah Pemerintah Provinsi Jakarta mengirim draf APBD 2015 versi e-budgeting kepada Kementerian Dalam Negeri untuk disetujui. Draf itu tak mencantumkan mata anggaran hingga satuan ketiga. DPRD pun merasa dibohongi karena Pemprov tak memasukkan mata anggaran sesuai pembahasan bersama.
(sip)