Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Angket DPRD DKI Jakarta terus meminta keterangan dari berbagai pihak yang dianggap terlibat atau terkait dengan proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta 2015. Informasi juga akan digali dari istri Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Veronica Tan, Senin pekan depan (16/3).
Namun sebelum memanggil Veronica, Panitia Angket hari ini, Jumat (13/3), akan lebih dulu memanggil para pejabat DKI Jakarta yang rapat bersama istri Ahok itu untuk membahas proyek revitalisasi Kota Tua pada Kamis pekan lalu (5/3).
“Hari ini pukul 14.00 WIB kami akan memanggil Sylvi, Sarwo, dan Purba,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang-orang yang disebut Taufik itu ialah Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Sylviana Murni, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea, serta Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan DKI Jakarta Sarwo Handayani.
Ketiganya ikut serta dalam rapat soal revitalisasi Kota Tua yang juga menghadirkan Veronica Tan dan adik Ahok, Harry Basuki Tjahaja. Rapat dengan kehadiran dua kerabat Ahok ini dipermasalahkan Panitia Angket. Apalagi DPRD mendengar rapat itu dipimpin langsung oleh Veronica, istri sang Gubernur Jakarta.
“Yang jadi Gubernur Jakarta itu Ahok atau istrinya?” ujar Taufik.
Ahok justru heran dengan langkah DPRD yang mengait-ngaitkan istrinya dengan angket yang seharusnya seperti tujuan awal digunakan untuk menyelidiki persoalan APBD Jakarta 2015, bukan hal lain.
“Urusan angket anggaran kok panggil istri saya? Dasarnya apa? Angket apa itu kok melenceng?” tanya Ahok.
DPRD menjawab, justru proyek revitalisasi Kota Tua yang rapatnya dihadiri istri Ahok itulah yang dikhawatirkan terkait APBD Jakarta. “Kami mau tahu, revitalisasi Kota Tua masuk APBD apa enggak? Proyek Pemprov DKI bukan? Pakai duit siapa?” kata Taufik.
Deretan pertanyaan itu juga bakal ditanyakan siang ini kepada para pejabat DKI Jakarta yang dipanggil Panitia Angket.
Menurut Taufik, revitalisasi Kota Tua dipersoalkan karena DPRD khawatir pengelolaan Kota Tua diberikan ke pihak swasta sementara ada tanah dan aset Pemprov DKI Jakarta di sana.
Ahok, meski keberatan, mempersilakan DPRD DKI Jakarta memanggil istrinya. Ia mengatakan keluarganya telah siap menghadapi apapun sejak sebelum angket bergulir.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea mengatakan rapat yang dihadiri istri Ahok sesungguhnya merupakan diskusi informal yang bersifat cair. Kehadiran Veronica dan Harry di sana untuk memberi saran terkait revitalisasi Kota Tua.
(agk)