Jakarta, CNN Indonesia -- Konflik internal Partai Golkar belum juga bisa diselesaikan hingga saat ini. Bukan tidak mungkin prediksi kehancuran akan diderita partai tersebut dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 mendatang jika kisruh tak juga usai.
Yorrys Raweyai, Wakil Ketua Umum Partai Golkar mengatakan ketakutannya jika Golkar akan segera hancur dan masuk ke dalam buku sejarah politik di negara ini, layaknya dinosaurus.
"Saya takutkan nanti Golkar ini seperti dinosaurus, hanya bisa ditemui di buku-buku sejarah saja. Pada Pemilu 2019 nanti Golkar bisa menjadi partai yang mencapai titik nadirnya ini," ujar Yorrys, dalam sebuah agenda di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kali ini Yorrys menegaskan tak akan ada partai baru yang lahir dari konflik berkepanjangan di tubuh Partai Golkar kedepannya. Wakil Ketua Umum DPP Golkar Yorrys Raweyai menyampaikan keyakinannya tersebut berdasarkan pada adanya permintaan dari para senior Partai Golkar agar tidak ada lagi perpecahan dalam tubuh partai beringin tersebut kedepannya.
Menurut Yorrys, hampir seluruh senior partai Golkar telah menyampaikan keinginan mereka untuk tidak lagi melihat partai penguasa di era Orde Baru tersebut pecah pasca penyelenggaraan Musyawarah Nasional dan Pemilihan Umum seperti sebelumnya. Sebagai catatan, pasca reformasi 1998 silam perpecahan memang tercatat selalu terjadi setelah Munas Golkar berjalan setiap periode.
"Pak Prabowo, Surya Paloh, Wiranto, Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, sudah mengatakan keprihatinannya terhadap kondisi Golkar saat ini. Pengalaman sejak reformasi, setelah Pemilu dan Munas pasti lahir partai baru dari Golkar. Makanya kita pikir cukup untuk saat ini tidak akan ada lagi partai baru lahir," ujar Yorrys.
Dalam kesempatan yang sama Yorrys juga kembali menegaskan bahwa permasalahan di internal Golkar saat ini hanya tinggal menyisakan pertarungan antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono semata. Menurutnya, sudah seharusnya kedua tokoh tersebut melakukan rekonsiliasi dan mengesampingkan ego pribadinya untuk kemajuan Golkar kedepannya.
(pit)