Jakarta, CNN Indonesia -- Rakyat Jakarta ternyata mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melaporkan dugaan penyelewengan APBD.
Berdasarkan hasil survei Populi Center mengenai dana siluman, sebanyak 25,7 persen dari 1.000 responden rakyat Ibu Kota mendukung langkah Ahok.
Menurut Ketua Populi Center Nico Harjatmo, upaya Ahok melaporkan dugaan penyelewengan anggaran dan praktik dana siluman ke KPK maupun penegak hukum lainnya ternyata sesuai dengan harapan masyarakat Jakarta. "Rakyat kini sudah tahu duduk persoalan di Balai Kota dan mereka juga ingin membenahinya," ujar Nico di kantornya, Jakarta, Kamis (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mendukung pelaporan dugaan penyelewengan dana, sebanyak 21,1 persen responden menghendaki Ahok berdialog dengan DPRD DKI; 17,8 persen berkoordinasi dengan pemerintah pusat; 8,4 persen melakukan penyelidikan terhadap PNS DKI; dan sisanya menyatakan abstain atau tidak tahu.
Berbeda dengan respons rakyat terhadap Ahok, sebanyak 26,4 persen responden menghendaki DPRD DKI membuktikan tudingan secara hukum. Dengan kata lain, ujar Nico, lebih dari seperempat warga Jakarta berharap wakil rakyat Ibu Kota bersedia mengikuti proses hukim untuk membuktikan bahwa oknum-oknum mereka tidak melakukan praktik dana siluman.
"Hal itu perlu dilakukan mengingat kepercayaan publik terhadap DPRD DKI saat ini sudah menurun," ujar Nico.
Berdasarkan hasil survei, sebanyak 51,8 persen masyarakat Jakarta menganggap DPRD DKI selama ini tidak mewakili aspurasi mereka. Bahkan sekitar 27,2 persen menganggap kinerja DPRD itu biasa-biasa saja, tak banyak memberikan perubahan.
"Ini menunjukkan DPRD DKI perlu bekerja lebih keras lagi untuk mewakili kepentingan masyarakat, bukan kepentingan diri, kelompok, ataupun partainya," ujar Nico.
Survei Populi Center dilakukan dalam kurun periode 11-15 Maret 2015 di enam wilayah DKI Jakarta yakni di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu. Jajak pendapat dilakukan secara tatap muka dengan 1.000 responden yang dipilih dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error sekitar 3,09 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(hel)