Daerah Perbatasan Jadi Target Utama Program Nusantara Sehat

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mar 2015 15:08 WIB
Pengiriman tim kesehatan lewat program ini dipastikan tak berbenturan dengan program pengiriman dokter pegawai tidak tetap dari Kementerian Kesehatan.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyatakani program Nusantara Sehat tidak akan berbenturan dengan program pengiriman dokter PTT (Pegawai Tidak Tetap). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memastikan pengiriman tim kesehatan melalui program Nusantara Sehat tidak akan berbenturan dengan program pengiriman dokter PTT (Pegawai Tidak Tetap). Pasalnya, kedua program ini, dinilainya, akan saling melengkapi satu sama lain untuk mengisi kekosongan tenaga medis di seluruh daerah di Indonesia.

"Kebijakan PTT ini masih ada. Dengan adanya Nusantara Sehat, bukan berarti PTT diberhentikan," ujar Nila di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/3).

Program Nusantara Sehat, menurut Nila, merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan untuk lima tahun ke depan. Berbasis pada tim, program ini berupaya memperkuat pelayanan kesehatan primer yang ada dengan berfokus pada tindak promotif dan preventif.

"Tim ini harus pro aktif di masyarakat. Yang terpenting adalah mengubah pemikiran atau pandangan dari masyarakat agar mengerti bahwa kesehatan itu di hulu dari segala kehidupan kita," ujar Nila.

Sejauh ini, Nila mengakui terdapat beberapa kendala utama dalam mewujudkan layanan kesehatan yang terjangkau bagi setiap masyarakat di Indonesia. Salah satunya adalah wilayah geografis Indonesia yang luas.

"Geografis NKRI ini memang sulit. Tugas kami masih berat karena kami masih berupaya memberi keadilan untuk masyarakat Indonesia," ujar Nila, menanggapi isu diskriminatif pelayanan kesehatan di daerah terpencil atau perbatasan.

Seperti diketahui, wilayah terpencil dan perbatasan kerap kali kurang mendapat perhatian pemerintah pusat, termasuk dalam hal pelayanan kesehatan. Melalui program Nusantara Sehat, Nila meyakini, permasalahan kesehatan dapat diatasi, tentu dibantu dengan dukungan dari pemerintah daerah setempat dan juga lintas kementerian terkait.

"Maka dari itu saya meminta komitmen dari para bupati dan wali kota setempat. Saya juga telah berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar mendukung penyediaan sarana dan prasarana, seperti transportasi, listrik dan air bersih di lokasi yang menjadi fokus pengiriman tim ini," katanya.

Pada 25 April nanti, Kemenkes akan mengirimkan bantuan sebanyak 960 tenaga kesehatan ke 120 puskesmas di 48 kabupaten di 15 provinsi seluruh Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Masing-masing dari puskesmas tersebut rencananya akan ditempati oleh satu tim kesehatan yang terdiri dari 8 tenaga kesehatan, yakni dokter perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian yang berusia di bawah 30 tahun. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER