Soal Masjid Keramat, NU Minta Fuad Tak Bikin Resah

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mar 2015 16:12 WIB
Ketua Pengurus Besar Nahdalatul Ulama Slamet Efendi Yusuf merasa lega mendapat klarifikasi dari KPK soal penyitaan Masjid Syaikhona Kholil.
Masjid Syaichona Cholil, Bangkalan, Madura. (CNN Indonesia/Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Slamet Efendi Yusuf merasa lega mendapat klarifikasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi soal penyitaan Masjid Syaikhona Kholil. KPK membantah telah menyita masjid yang dianggap punya nilai sejarah itu sebagaimana diklaim tersangka penerima suap gas alam Fuad Amin Imron.

"Klarifikasi KPK itu sangat melegakan sekali, terutama bagi masyarakat nahdliyin (sebutan orang NU), jadi kami bersyukur KPK sigap memberi kejelasan," ujar Slamet, Rabu (25/3).

Menurut Slamet, Fuad seharusnya tidak memberikan pernyataan yang kian memperkeruh suasana. Dia menyesalkan Fuad mengungkap kabar yang tidak benar kepada publik perihal masjid bersejarah yang mencetak kiai-kiai besar di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berharap Fuad Amin tidak usah mengeluarkan pernyataan yang meresahkan masyarakat NU," ujar Slamet.

Slamet mengatakan masjid yang berada Bangkalan, Jawa Timur itu merupakan tempat yang biasa dijadikan sebagai lokasi ziarah umat Islam. Sebab di sana pula Kiai Syaikhona Kholil, kakek buyut Fuad Amin, dimakamkan.

"Dulu waktu saya masih mondok di Kediri, Jawa Timur, kami biasa berziarah ke sana dengan berjalan kaki, dan disitu banyak juga yang berziarah," ujar Slamet.

Fuad sebelumnya menyatakan KPK telah menyita masjid yang telah bersiri sejak 1925 itu lantaran kepemilikan tanahnya diklaim mengunakan nama mililnya. Namun pernyataan Fuad itu mendapat bantahan dari Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.

”Perlu diklarifikasi bahwa tidak benar KPK melakukan penyitaan terhadap masjid tersebut,” ujar Priharsa. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER