Drama perebutan Sekretariat Fraksi Golkar itu berakhir dengan keberhasilan kubu Agung memasuki ruang rapat Fraksi Golkar dan menggelar rapat perdana mereka di sana. Kedua kubu lantas dimediasi oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Mediasi, walau berlangsung tegang, berakhir dengan cukup baik. Kedua kubu saling berjabat tangan, berpelukan, dan bercium pipi kanan-kiri, termasuk Agus Gumiwang Kartasasmita, Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, Yorrys Raweyai.
Pada kesempatan itu, menurut Yorrys, Bamsoet berkata kepadanya, “Sori Bang, siap salah.” Yorrys pun mengingatkan Bamsoet untuk tidak sembarangan bicara. “Kamu mulutnya dijaga. Hati-hati,” ujar Yorrys menceritakan perbincangannya dengan Bamsoet kepada CNN Indonesia, Rabu (1/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai mediasi, Bamsoet mengatakan telah saling memaafkan dengan Yorrys dan rekan-rekannya di kubu Agung. “Kami hargai Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, dan kawan-kawan. Mereka juga menghormati posisi kami yang masih pimpinan fraksi,” kata dia.
Namun dalamnya hati orang siapa tahu. Bamsoet tiba-tiba memasang status bernada ancaman di BlackBerry Messenger-nya. “
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Yang mengganggu akan lebur, yang menghalangi akan hancur. Tiji tibeh. Mati satu mati kabeh,” demikian status Bamsoet yang kini telah berganti.
Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, “
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung” itu kira-kira berbunyi “Segala sesuatu yang merintangi tujuan harus disingkirkan.”
Lantas apakah jabat tangan dan pelukan Bamsoet dan Yorrys tak ada artinya? “Lihat saja nanti siapa yang akan keluar dari Golkar. Saya atau Bamsoet,” ujar Yorrys.
(agk)