Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Tim Independen Jimly Asshiddiqie memastikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa tidak memiliki beban untuk menjelaskan perihal pencalonan Kapolri kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Meskipun, tuntutan penjelasan dari DPR kepada presiden telah disampaikan sejak dua pekan silam.
"Tadi saya tanya, beliau (Presiden) siap menjelaskan. Yang menjelaskan juga bisa wakil presiden, sama saja. Keduanya kan institusi presiden. Keduanya tak merasa punya beban untuk menjelaskan," ujar Jimly di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (1/4).
Jimly bercerita, dalam pertemuannya dengan Jokowi tadi, dia membahas mengenai bagaimana kemungkinan jika sang Kepala Negara mendatangi DPR untuk menjelaskan secara detail mengapa dirinya membatalkan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri dan menggantinya dengan Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jimly, DPR sebenarnya hanya memerlukan penjelasan Jokowi. "Yang saya tangkap, (DPR) tak mempermasalahkan pencalonan Pak Badrodin, hanya memerlukan penjelasan. Penjelasan tertulis kan sudah, tinggal memerlukan penjelasan lisan. Ya tidak apa-apa. Kalau memberi penjelasan, tak harus Presiden," kata dia.
Dengan demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu berpandangan, manuver DPR tersebut hanya normatif saja dalam permainan bernegara. Tujuannya, untuk mendapatkan penjelasan tambahan dari Presiden.
"Ya itu kan alasan mengapa Badrodin diusullkan dan mengapa Budi Gunawan tak jadi, kan sudah dijelaskan dalam surat. Namun terlalu pendek, jadi diminta untuk menjelaskan lagi," ujanya.
(meg)