Cegah Peredaran Brownies Ganja, Ahok Gandeng Badan POM

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 08:25 WIB
Ahok mengatakan brownies mengandung ganja bisa dijual karena surat izin usaha dan perdagangan yang tidak diawasi pelaksanaannya.
Petugas BNN menunjukkan kue ganja dan bahan olahannya saat rilis di Gedung BNN, Jakarta, Senin (13/4). Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap penjualan ganja yang telah diolah menjadi kue dan cokelat dengan barang bukti 4 loyang ganja siap olah dan menangkap 5 tersangka. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah toko di Plaza Blok M disinyalir menjual secara online cemilan brownies yang mengandung ganja di dalamnya. Badan Narkotika Nasional pun sudah menangkap lima orang terkait penjualan brownies tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan hal tersebut bisa saja terjadi. Apalagi jika pemberian Surat Izin Usaha dan Perdagangan tidak diawasi dengan baik.

Oleh sebab itu, kata Ahok - panggilan Basuki - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menjalin kerjasama dengan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan untuk mengusut kasus tersebut.

"Makanya itu yang pasti (terjadi) jika kita beri SIUP tidak diawasi, jadinya begitu. Namanya kecurangan susah kan," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Selasa sore (14/4).

"Makanya kami akan kerja sama dengan Badan POM untuk itu," ujarnya singkat.

Ahok menegaskan kerja sama dengan Badan POM akan dilakukan dalam beberapa aspek, mulai dari aspek anggaran hingga aspek pemeriksaan pedagang. Bahkan, kata mantan anggota DPR RI tersebut, pedagang-pedagang kaki lima pun akan turut diperiksa.

"Kita kerja sama (dalam hal) anggaran sambil melakukan pemeriksaan. Bahkan sampai PKL pun akan kita periksa," ujarnya.

Sebelumnya BNN telah mengamankan lima orang laki-laki yang diketahui sebagai kurir, pembeli, pembuat, pengantar kue dan juga pengendali jaringan perdagangan kue ganja.

OJ, AH, YG, HA dan IR ditangkap pada saat ingin melakukan transaksi pembelian cookies dan brownies di Mal Blok M, Jumat (10/4) lalu. "Rata-rata penjualnya adalah mahasiswa. Mereka menjual lewat online," ujar Humas BNN Kombes Slamet Pribadi kepada CNN Indonesia, Senin (13/4).

Dia menjelaskan, pemesanan dilakukan melalui website tokohemps.com, sebelum akhirnya dilanjutkan melalui blackberry messenger ataupun sms.

Slamet menyebut, modus penyebaran ganja yang dikemas melalui makanan terbilang baru.

Selain itu, tak hanya melayani sistem pemesanan via online, Slamet menyebut, para penjual camilan ini juga menjajakannya langsung ke sekolah-sekolah. (Baca juga: BNN Cokok Pengusaha Kue Ganja) (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER