Putri TKI yang Dipancung: Saudi Lecehkan Hubungan Diplomasi

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2015 12:37 WIB
Anak TKI Ruyati yang dipancung di Saudi pada 2011 mendesak Jokowi segera mengambil langkah cerdas dan serius untuk menyelamatkan nyawa TKI yang terancam.
Demonstrasi di Kedutaan Arab Saudi, Jakarta, Jumat (17/4), memprotes pemancungan terhadap dua TKI tanpa notifikasi. (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Een Nuraini, putri tenaga kerja Indonesia Ruyati yang dieksekusi mati pemerintah Arab Saudi pada 2011, mengutarakan kesedihannya karena dua TKI lain, Siti Zaenab dan  Karni binti Merdi Tarsim, kini mengalami nasib serupa dengan sang ibunda.

“Saya dan teman-teman peduli buruh migran amat menyesalkan kabar kematian itu. Mereka dipancung oleh pemerintah Saudi tanpa dapat dicegah oleh pemerintah Republik Indonesia,” kata Een dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, Jumat (17/4).

Sama seperti Ruyati, pemacungan terhadap Siti Zaenab dan Karni juga dilakukan Arab Saudi tanpa memberikan notifikasi ke pemerintah Indonesia maupun keluarga mereka. (Baca Kemlu: TKI Karni Juga Dipancung Saudi Tanpa Beri Tahu RI)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini menunjukkan satu hal: otoritas Saudi Arabia telah melecehkan hubungan diplomasi yang seharusnya didasari prinsip saling percaya,” ujar Een.

Ia mengatakan, langkah Saudi yang mengeksekusi mati ibunya kala itu pun masih meninggalkan duka an trauma mendalam sampai saat ini. “Tidak bisa saya bayangkan bagaimana perasaan anak-anak Siti Zaenab. Air mata saya kembali menetes,” kata Een.

Kamis malam (16/4), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Christiawan Nasir dalam konferensi pers di kantor Kemlu mengatakan pemerintah Arab Saudi sudah melakukan eksekusi mati tanpa notifikasi kepada 61 terpidana mati sejak awal 2015. Dari 61 terpidana itu, sebanyak 25 orang merupakan warga negara asing dan 36 lainnya warga Saudi sendiri.

Een berpendapat ancaman hukuman mati yang dihadapi ratusan buruh migran Indonesia di luar negeri merupakan tantangan berat bagi pemerintahan Jokowi. “Saatnya pemerintah mengambil langkah cerdas dan serius!” ujar dia.

Putri TKI itu menuntut Presiden Jokowi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri untuk menjadikan isu perlindungan TKI sebagai agenda prioritas dalam strategi hubungan internasional RI.

“Perlu ada peguatan diplomasi perlindungan buruh migran Indonesia melalui diplomasi tingkat tinggi yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi,” kata Een.

Ia berharap masyarakat Indonesia dapat bergerak bersama menyelamatkan TKI seperti yang sebelumnya terjadi pada Wilfrida, TKI di Malaysia yang akhirnya selamat dari hukuman mati.

Simak selengkapnya di FOKUS: Nasib Siti Dipancung di Saudi

Selasa (14/4), Siti Zaenab dieksekusi mati karena menusuk perut majikannya ketika dia djambak, dipukuli, dan dicekik oleh sang majikan. (Baca: Kronologi Siti Zaenab hingga Dihukum Mati di Saudi)

Kamis kemarin (16/4), giliran Karni dipancung akibat membunuh anak majikannya yang berusia empat tahun dengan cara disembelih saat tidur. (Baca Kemlu: TKI Karni Sembelih Anak Majikan, Disorot Luas di Saudi)

Duta Besar Arab Saudi untuk RI Mustafa Ibrahim Al-Mubarak mengatakan pemerintah RI memang memprotes soal tidak adanya notifikasi terkait waktu pelaksanaan eksekusi mati TKI, namun tidak memprotes soal eksekusi mati itu sendiri.

Mustafa mengatakan akan menghubungi pemerintahan negaranya untuk mencari segala informasi yang diperlukan pemerintah RI. (Baca Dubes Saudi: Indonesia Protes soal Notifikasi, Bukan Eksekusi) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER