Percetakan Negara Tetap Dipakai untuk Cetak Soal UN SMP

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2015 17:41 WIB
Diduga terlibat dalam kebocoran soal, Mendikbud masih mempercayakan Perum PNRI untuk mencetak soal. Hanya saja, ada beberapa syarat yang diperketat.
Kepala perwakilan Ombudsman NTB, Adhar Hakim (kiri) menunjukkan temuan lembar kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA saat menggelar jumpa pers di kantor Ombudsman NTB di Mataram, Rabu (15/4). Pihak Ombudsman perwakilan NTB melakukan pengawasan pelaksanaan UN tingkat SMA hingga hari ketiga masih menemukan beredarnya lembar kunci jawaban soal UN di sejumlah SMA Negeri yang ada di kota Mataram. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski telah menemukan adanya seorang kebocoran soal ujian di dari Perusahaan Umum Percetakan Negara RI saat ujian nasional untuk Sekolah Menengah Atas, ternyata Perum Percetakan Negara dipastikan kembali mencetak soal untuk UN Sekolah Menengah Pertama dan sederajat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan akan tetap menggunakan percetakan tersebut dengan catatan pengamanan diperketat.

"Kami akan komunikasikan ke semua percetakan agar semua prosedur ditaati. Jangan sampai kebocoran soal UN terjadi lagi," kata Anies saat konferensi pers di Kemendikbud, Jakarta Selatan, Jumat (17/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies menegaskan, pelaksanaan pencetakan UN akan diawasi secara lebih ketat. Pihak percetakan tidak diperbolehkan memiliki sambungan internet saat pencetakan soal UN berlangsung. Kemudian, master soal UN tersebut juga harus langsung dihapus seusai pencetakan selesai.

Mulai tahun ini pula, kata Anies, soal UN yang sudah digunakan akan dimusnahkan. "Sementara, untuk penyimpanan dilakukan di gudang dan disegel," ujarnya.

Adapun, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam mengatakan pihaknya juga telah meminta bantuan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk mengamankan proses pencetakan UN di Percetakan Negara.

Nizam menilai Kemendikbud tidak mungkin mencari percetakan lain untuk menggantikan Percetakan Negara untuk melaksanakan pencetakan soal UN SMP. Pasalnya, waktu yang tersisa terlalu singkat serta proses pencetakan soal UN SMP sudah berlangsung.

"Jadi, yang akan kami lakukan adalah memastikan agar kejadiannya tidak terulang lagi. Pengamanannya juga akan diperketat," kata Nizam.

Nizam pun berpendapat Kemendikbud tidak bisa serta merta memasukkan Percetakan Negara dalam "daftar hitam" percetakan UN. Alasannya, belum tentu pihak percetakan yang membocorkan soal UN tersebut. "Bisa saja ada oknum. Atau, bisa saja percetakan itu malah jadi korban," ujarnya.

Sebanyak 30 paket soal UN IPA SMA untuk daerah Aceh dan Yogyakarta diunggah ke Google Drive. Nama akun Google pengunggah diketahui berasal dari Percetakan Negara yang memang bekerja sama dengan Kemendikbud untuk mencetak soal UN 2015. Kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian dan telah ditindaklanjuti. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER