Jakarta, CNN Indonesia -- Terpidana mati narkoba Mary Jane Fiesta Veloso telah tiba di Nusakambangan, Jumat (24/4) sekitar pukul 05.30 WIB. Perempuan asal Filipina tersebut dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Wirogunan, Yogyakarta.
"Ini menyeberang ke Nusakambangan. Iya (mendekam) di LP Besi," ujar Kepala LP Wirogunan Zaenal Arifin yang turut menemani Mary Jane hingga ke Pulau Nusakambangan kepada CNN Indonesia, Jumat (24/4).
Mary Jane dipindahkan setelah Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan tim kuasa hukumnya ditolak oleh Mahkamah Agung pada akhir Maret lalu. Majelis hakim yang terdiri dari Hakim Mohamad Saleh sebagai Ketua Majelis, Hakim Timur Manurung dan Hakim Andi Sansan Nganro sebagai anggota majelis, mengatakan Mary tidak bisa membuktikan dalil hukum atas PK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mary Jane divonis hukuman mati lantaran melanggar Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mary terbukti membawa 2,6 kilogram heroin di Yogyakarta pada 2010 silam. Presiden Jokowi pun telah menolak keringanan hukuman melalui grasinya melalui Keputusan Presiden Nomor 31/G 2014.
Di LP Besi, Mary akan menghabiskan waktunya menjelang eksekusi gelombang II. Bersama Mary, tiga terpidana mati lainnya telah lebih dulu menghuni LP tersebut, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran asal Australia, serta Raheem Agbaje Salami asal Nigeria.
Sementara itu Serge Areski Atlaoui asal Prancis, Rodrigo Gularte asal Brasil, dan Zainal Abidin warga Indonesia, berada di LP Pasir Putih. Tiga lainnya yakni Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa dan Okwudili Oyatanze asal Nigeria, serta Martin Anderson alias Belo asal Ghana berada di LP Batu.
Sebelumnya, Jaksa Agung HM Prasetyo memastikan eksekusi akan digelar setelah Peringatan Konferensi Asia Afrika. “Setelah KAA baru kami akan laksanakan eksekusi,” kata Jaksa Agung Prasetyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/4).
Jumat (24/4) merupakan hari terakhir perhelatan KAA. Sebanyak 86 perwakilan negara akan menikmati napak tilas KAA pertama tahun 1955 di Bandung.
(obs)