Bareskrim Belum Pastikan Penyebab Kematian Yosep

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2015 16:46 WIB
Kabareskrim Budi Waseso sejauh ini baru menyebutkan keterangan sementara Yosep meninggal karena serangan jantung.
Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso saat menjawab pertanyaan wartawan seusai keluar dari Gedung Bundar, Kejagung, Jakarta, Senin (2/3). ANTARA FOTO/Reno Esnir
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Reserse Kriminal Polri belum dapat memastikan penyebab kematian Yosep Sairlela, pegawai negeri sipil Kementerian Kelautan dan Perikanan (PNS KKP) yang merupakan saksi kunci kasus perbudakan di Benjina, Maluku.

Kabareskrim Budi Waseso mengatakan, pihaknya masih mencari tahu penyebab pasti dari kematian mendadak Yosep tersebut. Namun keterangan sementara yang dikeluarkan tim dokter adalah Yosep meninggal lantaran serangan jantung.

Meski begitu, Budi mengatakan adanya luka lebam di tubuh Yosep menjadikan proses autopsi harus berjalan hingga selesai sebelum keterangan resmi dikeluarkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil jelasnya belum saya dapatkan tapi keterangan sementara adalah karena serangan jantung. Sementara ya," kata Budi di Jakarta, Selasa (28/4).

"Kita lihat ada kecurigaan muncul karena ada luka lebam di tubuh korban. Nanti kita tanyakan ke dokter apakah itu hasil aniaya atau akibat dari sakitnya almarhum," ujarnya menambahkan.

Menurut Budi, tidak mudah melakukan autopsi dengan cepat karena pihak penyidik meminta hasil yang lengkap dari tim dokter. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak muncul banyak pertanyaan jika hasil autopsi ternyata tidak lengkap. "Tim forensik harus lakukan autopsi keseluruhan agar lengkap," katanya.

Sementara untuk status Yosep yang disebut sebagai saksi kunci, Budi mengungkapkan Yosep bukanlah satu-satunya saksi kunci. Masih ada beberapa saksi kunci lain terkait kasus Benjina yang juga sedang diusut Bareskrim.

"Beliau bukan satu satunya (saksi kunci. Di satu bidang dia kuncinya, tapi ada orang lain yang saksi lain. Tim saya juga masih ada yang di sana untuk melakukan penyelidikan," ujar Budi menambahkan. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER