Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Senin (27/4) kemarin melakukan penggeledahan beberapa ruangan di DPRD DKI Jakarta. Penggeledahan tersebut dilakukan dalam rangka mengusut kasus pengadaan
Uninterruptible Power Supply (UPS) atau alat catu daya listrik pada 2014 lalu.
Kabareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan saat ini tim penyidik tengah melakukan evaluasi terkait temuan tersebut. "Ada hasilnya dan sedang dievaluasi hari ini oleh penyidik untuk tindak lanjut berikutnya," kata Budi saat ditemui di Bareskrim Polri, Selasa (28/4).
Lebih jauh lagi, Budi mengatakan temuan yang didapatkan penyidik cukup banyak meliputi catatan dan bukti dokumen. Namun, Budi membantah jika penggeledahan ruangan pejabat DPRD merupakan indikasi dugaan tersangka terhadap pejabat bersangkutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kami geledah hanya untuk mencari barang bukti dan alat bukti. Dari situ larinya ke mana. Potensi tersangka tergantung hasil pemeriksaan setelah ini ," kata Budi.
Sebelumnya,16 penyidik Bareskrim Polri masuk ke dalam ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung dan sekretariat komisi E untuk menggeledah dan mencari barang-barang yang berkaitan dengan kasus korupsi UPS APBD 2014.
Penggeledahan dilakukan penyidik Bareskrim Polri sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dari penggeledahan tersebut, penyidik berhasil mengamankan sejumlah benda yang dipandang berkaitan dengan kasus pengadaan UPS.
Barang-barang yang terlihat dibawa oleh penyidik adalah dua tas dan sebuah map dari ruang kerja Lulung serta sebuah CPU, tiga layar komputer, dan sebuah kardus besar dari sekretariat komisi E DPRD DKI Jakarta.
(utd)