Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana enggan menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi uninterruptible power supply (UPS). Lulung mengaku belum mendapatkan surat panggilan kedua dari Bareskrim Polri hingga hari Rabu (29/4) ini.
Padahal, Kabareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso sebelumnya telah mengkonfirmasi jika Lulung akan diperiksa kembali pada hari ini. Budi juga mengatakan jika pemeriksaan kali ini merupakan penjadwalan ulang setelah sebelumnya dijadwalkan Senin kemarin.
"Saya belum dapat panggilan, belum ada suratnya. Mungkin maksudnya hari ini Bareskrim bikin jadwalnya, tapi dipanggilnya kapan saya tidak tahu," kata Lulung ketika dihubungi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lulung sedianya diperiksa hari ini sebagai saksi kasus tersebut. Sebelumnya penyidik juga sudah memeriksa ruang kerjanya di Gedung DPRD DKI Jakarta dan membawas satu unit CPU. Selain itu petugas juga membawa 7 berkas dokumen dari ruangannya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan keyakinannya bahwa Lulung pasti dengan senang hati membantu kepolisian karena ia telah mengatakan kesediaannya membuka seluruh fakta terkait kasus UPS kepada Bareskrim Polri.
"Saya kira Pak Lulung akan mendukung. Mereka menuntut buka-bukaan, jadi Bareskrim memanggil Haji Lulung pasti akan mendukung supaya lebih jelas," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.
Lulung juga telah mengaku siap hadir pada panggilan kedua yang dilayangkan Bareskrim Polri terhadap dirinya hari ini. Kesiapan tersebut ia sampaikan setelah Lulung absen pada panggilan pertama yang dilayangkan Bareskrim terhadap dirinya, Senin lalu.
"Insya Allah panggilan berikutnya saya siap hadir tanpa ada halangan apapun," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta kemarin.
(sur)