Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku telah menjalin komunikasi dengan koleganya sesama wakil ketua dewan, Abraham Lunggana yang akrab disapa Haji Lulung, pada Senin (4/5) malam lalu.
Komunikasi Taufik dan Lulung, dilakukan setelah politisi Partai Persatuan Pembangunan itu menjalani sebelas jam pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBD 2014 di Bareskrim Polri kemarin.
(Baca juga: Lulung Emosi setelah Diperiksa Penyidik Polri 11 Jam)Kepada Taufik, Lulung mengaku bahwa dirinya tidak paham dengan kasus pengadaan UPS pada tahun lalu yang telah menyeret dua pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, politisi PPP itu mengatakan bahwa dirinya merasa aman sejak pemeriksaan kembali dilakukan oleh Bareskrim Polri terhadap dirinya, kemarin.
(Baca juga: Polisi akan Perluas Penyidikan Dugaan Korupsi UPS)"Dia (Lulung) bilang Insya Allah aman. Dia tidak paham, tidak kenal Alex (Usman). Bahwa sebagi koordinator komisi E ia (membubuhkan) paraf dan keputusan itu pasti pimpinan komisi harus tandatangan," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/5).
Lulung diketahui hadir dalam pemanggilan yang diterima dirinya dari Bareskrim Polri pada Senin lalu. Setelah sempat hadir dalam pemeriksaan sebelumnya, kemarin Lulung juga datang dan menjalani pemeriksaan selama sebelas jam di dalam kantor Bareskrim Polri.
(Baca juga: Perkara UPS Membuka Kasus Korupsi Lain dalam APBD Jakarta)Lulung diperiksa sebagai saksi dalam kasus pengadaan UPS pada APBD 2014. Ia dipanggil oleh Bareskrim Polri sebagai saksi bersama dengan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Hanura Fahmi Zulfikar. Hingga saat ini, terhitung sudah tiga kali Lulung dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus tersebut.
(sip)