Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri menyita sejumlah dokumen dari kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas yang terletak di Wisma Mulia, Jakarta Selatan. Penyitaan ini merupakan ujung dari penggeledahan yang berlangsung selama nyaris tujuh jam, sejak pukul 16.00 WIB, Selasa (5/5).
Pantauan CNN Indonesia, berbagai dokumen tersebut dimasukkan dalam tiga kotak plastik berukuran besar. Enam anggota polisi bersenjata lengkap mengawal pemindahan tiga kotak itu menuju mobil penyidik.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigadir Jenderal Victor Simanjuntak memaparkan, penyidik mengambil sejumlah dokumen itu dari lima divisi SKK Migas, yakni divisi komersial, hukum, keuangan, teknologi informasi dan umum. Ruang Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi tidak termasuk ruangan yang digeledah penyidik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Victor mengatakan, dokumen yang disita berkaitan dengan perjanjian kerja antara SKK Migas dan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama, adendum, nota, serta pembayaran sejumlah proyek.
Meski jumlah barang sitaan itu sudah terbilang banyak, Bareskrim Polri kemungkinan besar akan kembali menyita berbagai dokumen terkait dugaan korupsi dan pencucian uang yang melibatkan SKK Migas dan PT TPPI.
"Dokumen ini belum bisa saya katakan cukup karena dalam pemeriksaan, mungkin masih ada yang kami butuhkan," ucap Victor sebelum meninggalkan Wisma Mulia, Rabu (6/5) dini hari.
Lebih lanjut Victor mengatakan, baik SKK Migas maupun Bareksrim telah membentuk tim khusus untuk memudahkan koordinasi pengambilan dokumen-dokumen untuk dijadikan barang bukti tersebut.
(sur)