Kembali ke Penjara, Mary Jane Sudah Bermain Voli Lagi

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 09:42 WIB
Menunggu giliran bersaksi dalam persidangan perkara yang melibatkannya di Filipina, Mary Jane terpidana mati yang lolos eksekusi sudah normal beraktivitas.
Aktifis Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) beraksi damai di Jakarta, Ahad, 26 April 2015. JBMI mengecam ketidakadilan dan diskriminasi hukum di Indonesia, eksekusi Mary Jane adalah bukti tidak adanya toleransi dan keberpihakan pemerintah kepada rakyat miskin yang sejatinya adlah korban penipuan dan perdagangan manusia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terpidana mati perkara narkotik asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Bahkan, menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Zaenal Arifin saat berbincang dengan CNN Indonesia, ibu dua anak itu sudah kembali bermain bola voli bersama narapidana lainnya, kemarin pagi.

“Tampak bahagia, sebelumnya mungkin lelah jadi terlihat masih limbung. Namun kini ia sudah kembali ke aktivitas dan hobinya bermain voli,” kata Zaenal.

Eksekusi mati terhadap Mary Jane ditunda di menit-menit terakhir untuk sementara waktu. Penundaan itu disebabkan adanya perkembangan dalam kasus yang menjeratnya. Di negara asal Mary, Filipina, orang yang diduga menjebak dan menjualnya, Maria Christina Sergio menyerahkan diri ke kepolisian Filipina. (Baca juga: Filipina Akan Ajukan Lagi Pengampunan untuk Mary Jane)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan Mary Jane sangat dibutuhkan untuk membongkar sindikat perdagangan manusia. Oleh karena itu, eksekusi yang seharusnya dilakukan terhadapnya pada 29 April lalu ditunda sementara.

Usai batal dieksekusi, menurut Zaenal, Mary kembali menempati sel tahanannya yang dulu, yakni di Blok C di lingkungan penjara wanita Wirogunan. “Dia ditempatkan di sana sendirian, sama seperti dulu,” katanya.

Kesaksian Mary Jane

Ihwal rencana pengambilan kesaksian Mary yang dikabarkan bakal dilakukan di dalam penjara, Zaenal mengatakan dirinya belum mendapatkan kepastian. Pihak kejaksaan seharusnya yang menjadi fasilitator belum bersurat kepada pihak penjara. “Namun jika memang ada permohonan kami siap fasilitasi ruangan,” kata Zaenal. (Baca juga: Perekrut Mary Jane Senang Eksekusi Mati Ditunda)

Melihat kondisi psikologi Mary Jane, Zaenal optimis, persidangan yang rencananya berlangsung secara terpisah melalui fasilitas video konferensi itu bakal berjalan lancar. “Hingga saat ini Mary terlihat sudah pulih secara psikis sejak ia batal dieksekusi,” katanya. “Ia banyak tersenyum sekarang.”

Sementara itu, Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Tony Spontana, kemarin, pemeriksaan mungkin mundur. Hingga saat ini otoritas Filipina belum juga mengirimkan surat untuk mengonfirmasi pemeriksaan. (Baca juga: Mary Jane, Alasan Jokowi Harus Moratorium Hukuman Mati)

Sedianya pemeriksaan akan dilakukan secara jarak jauh melalui sambungan konferensi video atau video conference. "Belum ada surat balasan dari Filipina, Jadi video conference kemungkinan akan diundur," kata Tony.

Tony juga belum bisa memastikan hingga kapan pengunduran waktu pemeriksaan tersebut. "Nanti, kita tunggu dulu surat dari Filipina," ujarnya.

Selain melalui teleconference, Kejaksaan Agung juga menyebut telah menawarkan opsi untuk memeriksa Mary menggunakan keterangan tertulis. Namun, karena Filipina belum mengonfirmasi, belum dapat dipastikan juga opsi mana yang akan dipilih. Pemeriksaan terhadap Mary dibutuhkan otoritas Filipina untuk persidangan yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 8 dan 14 bulan ini. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER