Pemprov DKI Berencana Terlibat Pengolahan Limbah

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2015 12:18 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kapasitas pengolahan di mesin limbah masih kecil jika dibandingkan volume limbah di DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat hadir dalam peresmian pengoperasian mesin pengolah lumpur (decanter) di Kantor PT. Aetra Air Jakarta, Selasa (12/5). (CNN Indonesia/ Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memandang kapasitas pengolahan limbah di mesin pengolah limbah milik PT Aetra Air Jakarta masih sangat kecil jika dibandingkan dengan volume limbah di perairan ibu kota.

"Ini kapasitas mesin Aetra masih kecil kalau melihat kapasitas air baku yang kotor. Makanya saya bilang, swasta ada pertimbangan untung rugi. Kalau Pemprov DKI yang masuk, kami bisa 10 kali pengolahannya," kata Ahok di Jakarta Timur, Selasa (12/5).

Menurut Ahok, mesin pengolah limbah yang dimiliki Aetra sebenarnya telah memiliki kapasitas mengolah sebanyak 1,6 ton limbah tiap jamnya. Dengan jumlah dua buah mesin, maka Aetra dapat mengolah 3,2 ton dari hasil penyaringan yang dilakukan tiap jamnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, akumulasi sampah di 2010 hingga 2016 tercatat sebanyak 41, 3 juta ton. Sementara, volume limbah yang dikirim ke tempat pengolahan limbah adalah 9,4 juta ton.

Melihat kondisi tersebut, Ahok mengatakan jika Pemprov DKI Jakarta ikut terlibat dalam pembangunan mesin pengolah limbah, maka dia yakin jumlah pengolahan limbah yang dihasilkan dapat lebih besar dari mesin yang dimiliki Aetra saat ini.

Menurut suami Veronica Tan itu, Pemerintah memang seharusnya ikut terlibat dalam hal pengolahan air di wilayahnya masing-masing. Kerjasama dengan swasta pun dapat dilakukan dengan cara pembelian saham perusahaan swasta yang akan menjadi mitra nantinya.

"Kami tidak peduli balik modal berapa lama, yang penting warga dapat air. Nanti kami tawarkan, boleh tidak Pemprov DKI ikut saham? Kami suntik dana segar agar penyambungan pipa dapat cepat dilakukan," kata Ahok.

Meski berkapasitas kecil, namun decanter yang dimiliki Aetra memiliki kemampuan untuk mengolah limbah lumpur menjadi lumpur padat. Lumpur padat yang dihasilkan bahkan dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat batu bata nantinya, kata Ahok. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER