Menteri Marwan Giatkan Kembali Transmigrasi

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2015 15:44 WIB
Transmigrasi di pulau terluar dan wilayah perbatasan ditujukan agar daerah tersebut juga berdaya dan maju seperti wilayah lainnya di Indonesia.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar (kedua kiri) menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Desa PDTT di Jakarta, Selasa (31/3). (AntaraFoto/ M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar akan kembali mencanangkan program transmigrasi. Program tersebut sempat berjaya di masa Orde Baru.

"Di era ini agak meredup. Kali ini saya mencoba menghidupkan kembali karena jejaknya sangat penting," kata Marwan dalam acara Seminar Pemetaan Masalah Kawasan Perdesaan di Jakarta, Selasa (12/5).

Marwan menilai transmigrasi sangat penting untuk mendukung penyebaran dan pemberdayaan penduduk. Pengembangan wilayah pun pada akhirnya tidak akan terfokus pada suatu daerah melainkan bisa lebih merata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Munculnya desa baru, kota baru lalu kemudian sentra produksi baru itu berawal dari transmigrasi," ujar Marwan.

Ia menyebutkan, sejauh ini sudah ada 144 kawasan transmigrasi di Indonesia, dengan 3500 kecamatan dan 144 kabupaten kota hasil transmigrasi. Begitu juga beberapa pemekaran wilayah, seperti Sulawesi Barat dan Kalimantan Barat, semua hasil transmigrasi yang kini sudah mengembangkan daerahnya sendiri.

Ke depan, Marwan berencana akan memfokuskan transmigrasi pada daerah perbatasan dan daerah terluar di Indonesia. Sehingga masyarakat daerah perbatasan dan daerah terluar di Indonesia juga bisa berdaya.

"Saya sedang mencanangkan program terimplementasi riil, khususnya di daerah perbatasan dan pulau terluar, akan kami hidupkan transmigasi itu," kata Marwan menjelaskan.

Marwan pun berkomitmen akan memberdayakan lebih dari 1300 desa yang berada di daerah perbatasan dan daerah terluar secara serius dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.

"Tidak secara normatif dan konvensional. Tapi transmigrasi berbasis kebutuhan dan pemerataan. Secara komprehensif akan melibatkan pihak ketiga agar masyarakat mendapatkan nilai lebih dari transmigrasi yang ada," ujarnya. (utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER