Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan PerlindunganTenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, mengungkapkan pihaknya tengah mengupayakan agar perawat lokal bisa mendapatkan sertifikasi internasional layaknya para perawat di Filipina.
Hari ini Nusron mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan untuk melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai rendahnya kualitas tenaga kerja Indonesia (TKI) dibandingkan negara lain, terutama tenaga perawat dan pelayanan tamu (hospitality).
"Kalau Filipina
kan mengirim perawat-perawat, kalau Indonesia kan PRT (pembantu rumah tangga), sehingga hasilnya lebih besar ketimbang PRT," ujar Nusron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, imbuh Nusron, BNP2TKI mengupayakan agar perawat lokal mampu mendapat sertifikasi internasional.
Untuk mencapai keinginannya ini, BNP2TKI menggandeng Kementerian BUMN yang bisa memberikan fasilitas kepada lembaga sertifikasi profesi perawat internasional.
"Supaya perawat kita itu bisa mendapatkan sertifikat internasional, sehingga kalau dikirim ke internasional gajinya meningkat empat kali lipat," kata dia.
Nusron berpendapat, selama ini baru empat negara di Asia yang memiliki lembaga sertifikasi profesi perawat internasional atau biasa disebut NCLEX-RN (National Council Licensure Examination for Registered Nurses), yakni India, Filipina, Hongkong, dan Taiwan.
"Selama ini perawat Indonesia kalau mau mendapatkan itu (NCLEX-RN) harus datang ke Filipina. Kan mahal. Nah saat ini dibantu Menteri BUMN (Rini Soemarno) enak kan difasilitasi. Kami datangkan asesor dari Filipina, kemudian enggak perlu lagi perawat kita datang ke Filipina. Tempat uji kompetensinya di Indonesia. Lembaga sertifikasi di Indonesia dan kemudian asesornya yang dari Filipina akan ke sini," ujar dia.
Sementara tempat uji kompetensi yang ditunjuk, kata Nusron, adalah Rumah Sakit Pusat Pertamina atau Sekolah Tinggi Kesehatan Pertamina.
"Kan banyak sekali yang mempunyai Stikes Pertamedika untuk jadi tempat uji kompetensinya," kata dia.
(meg)