Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Desy Ratnasari menuntut Menteri Perlindungan dan Pemberdayaan Anak dan Perempuan Yohanna Yembise untuk berkontribusi dalam kasus penelantaran anak di Cibubur, Jakarta Timur.
"Saya belum lihat apa yang sudah dia (Yohanna) lakukan terkait hal ini. Saya mengajak beliau memberikan perhatian lebih terkait kasus ini," kata Desy dalam sebuah diskusi di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (18/5).
Desy menuntut Yohanna untuk memberikan kontribusi nyata seperti advokasi dan mengupayakan anak-anak korban penelantaran untuk mendapatkan konseling. Karena itu, dia akan memanggil Yohanna untuk ditanyai terkait kasus ini. Namun, saat ini, usulan tersebut masih akan terlebih dulu diajukan ke pimpinan komisi untuk ditentukan waktu pelaksanaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pelajaran penting bagi negara," kata Desy. (Baca juga:
Kadiv Humas Polri Menangis Saat Temui Anak yang Ditelantarkan)Dia juga mengatakan, kasus yang menimpa lima orang anak ini hanya sebagian kecil dari kasus yang ada. "Masih banyak kasus lain yang tidak terekspos dan membutuhkan perhatian," ujar Desy.
Lima orang anak itu ditemukan di Perumahan Citra Gran Cibubur, Cluster Nusa Dua Blok E8 Nomor 37, Jakarta Timur, Kamis (15/5).
Salah satu dari lima anak itu, D yang berusia 8 tahun, betul-betul ditelantarkan orangtuanya. Ia dilarang masuk ke rumah lebih dari sebulan hingga berkeliaran di sekitar kompleks.
(Baca: Orangtua Penelantar Anak di Cibubur Berkeras Tak Bersalah)Saat polisi dan KPAI mendobrak masuk rumah tersebut, ada empat anak dan seorang perempuan di dalamnya. Perempuan itu Nurindria Sari, ibu dari anak-anak tersebut.
Nurindria dan suaminya, Utomo Purnomo dilaporkan atas tindakan penelantaran anak. Selain itu, belakangan diketahui mereka juga adalah pengguna narkotik.
Namun, hingga saat ini kepada mereka masih dilakukan penyelidikan. Status mereka pun belum ditetapkan sebagai tersangka.
(sip)