Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pasar Induk Cipinang Eri Muhtarsyid tak habis pikir dengan kemunculan beras plastik di Bekasi, Jawa Barat. Ia pun heran jika ada pedagang yang mau menjual beras plastik yang amat berbahaya bagi kesehatan itu. (Baca:
Beras Plastik Beredar, Pedagang Cipinang Mulai Terganggu)
“Plastik yang murah harga Rp 40 ribu masak dibikin beras? Ongkos cetaknya berapa? Saya enggak tahu tujuan bikin beras plastik. Kalau untuk bisnis, enggak bisa!” kata Eri kepada CNN Indonesia, Rabu (20/5).
Eri mengatakan para pedagang di Pasar Induk Cipinang tak bakal sebodoh itu menjual beras plastik. “Orang yang jualan di sini sudah pakar beras semua. Mereka sudah berpuluh tahun di sini, tidak mungkin tertipu. (Menjual beras plastik) itu mematikan bisnis sendiri,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum merebak isu beras plastik ini, sebelumnya pernah muncul pula kasus beras poles yang menggunakan pemutih. “Itu dilarang. Kalau dipoles dengan cara biasa, pakai uap air, tidak akan begitu,” kata dia.
Pokoknya, ujar Eri, para pedagang di pasarnya tak bakal tertipu. “Mereka megang saja langsung tahu (beras macam apa itu). Sampai kadar air dalam beras pun tahu,” kata dia.
Siang ini Pasar Induk Cipinang didatangi oleh polisi dari Sub-Direktorat Industri Perdagangan Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya yang menggelar inspeksi besar-besaraan di pasar-pasar di Jakarta hingga Bekasi. (Baca:
Sidak Beras Plastik, Polda Metro Jaya Kerahkan 100 Personel)
Sebelumnya, Pasar Induk Cipinang juga secara bertahap didatangi oleh Dinas UMKM, Dinas Pertanian, dan Dinas Kelautan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengambil sampel guna diuji di laboratorium (Baca:
Uji Beras Plastik, Kepolisian Datangi Kementerian Pertanian)
“Mereka yang inspeksi mendadak ke sini tidak menemukan indikasi peredaran beras plastik di Pasar Cipinang. Sudah ada 20 sampel beras yang diambil,” kata Eri.
Seluruh hasil uji sampel beras-beras itu, ujar Eri, nantinya akan diumumkan oleh pemerintah yang telah menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk membantu meneliti kandungan beras plastik. (Baca:
Beras Plastik Mengancam, BPOM Turun Tangan Bantu Kementan)
Eri menegaskan seluruh beras di Pasar Induk Cipinang –yang terdiri dari 700 pedagang dan 738 kios– telah didata baik jumlah, jenis, maupun asalnya. Beras-beras itu berasal dan dibuat di luar Jakarta.
Beras plastik pertama kali terungkap berdasarkan laporan warga yang membelinya di Pasar Mutiara Gading, Bekasi. Penjual beras itu telah diinterogasi oleh polisi dan mengaku memperoleh beras tersebut dari distributor di Karawang.
Ia tak menerima beras plastik langsung dari distributor di Karawang tersebut, melainkan melalui penjual lain. Toko miliknya kini ditutup, dan beras plastik yang dijual di sana sedang diuji sampel oleh BPOM serta Kementerian Pertanian.
(agk)