Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meyakini proyek pembangunan moda transportasi massal berbentuk kereta layang ringan atau
Light Rail Transit (LRT) bakal rampung pada 2018, tepatnya sebelum perhelatan Asian Games dimulai.
"Kalau 2018 jadi lah," ujar Jonan saat ditemui setelah menghadiri rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/5).
Menurut Jonan, dalam kurun tiga tahun tahapan pertama, proyek pembangunan diperkirakan akan selesai. Tahap pertama proyek yang tendernya dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) ini kemungkinan meliputi dua koridor utama, yakni Cawang-Dukuh Atas dan Cawang-Grogol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasanya yang pertama kali dibangun itu yang di dalam kota dulu. Dari Cawang, nantilah kita lihat sampai ke mana, Cawang masuk ke tol dalam kota, nanti belok ke Rasuna Said sampai Dukuh Atas terus kalau dari Cawang lurus saja sampai ke Grogol. Nanti dari bawah dikembangkan ke selatan," kata Jonan.
Jonan mengungkapkan, kereta layang gantung nantinya mampu mengangkut kapasitas 200 ribu orang di tahap pertama. Menurutnya, kapasitas tersebut mampu membantu moda transportasi KRL yang berkapasitas hingga 800 ribu orang.
Meski optimistis LRT akan rampung tiga tahun lagi, namun Jonan mengaku belum mengetahui apakah tiket LRT nantinya akan disubsidi atau tidak. "Secara komersil mestinya harganya terjangkau. Itu nanti kebijakan Bapak Presiden. Ini masih dihitung. Kan tadinya kami (membahas) konsepnya dulu," ujar dia.
Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin langsung rapat dengan topik realisasi pembangunan LRT dan pembangunan kereta api dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta. Selain Jonan, ratas juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri ESDM Sudirman Said, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.
Jokowi sempat mengisyaratkan pembahasan mengenai tindak lanjut para investor Tiongkok dan Jepang yang sebelumnya telah menawarkan diri untuk membantu pembangunan LRT, Mass Rapid Transport (MRT), dan kereta bandara.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mempercepat dalam penggarapan LRT. Jokowi ingin proyek tersebut dapat diselesaikan sebelum perhelatan Asian Games 2018 mendatang.
"Kami harap sebelum Asian Games 2018 sudah selesai. Beliau (Presiden Jokowi) juga ingin kebut," ujar Ahok saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/5).
Bekas Bupati Belitung Timur itu juga sempat menjelaskan, moda kereta layang ringan direncanakan memiliki tujuh rute dengan total panjang 70 kilometer.
"Kerja sama dengan Jakpro. Itu Kelapa Gading menuju Kebayoran Lama. Dari Pantai Indah Kapuk ke bandara (Bandara Soekarno-Hatta) sampai Kemayoran, masuk Kebon Sirih. Nanti ketemu di sana. Terus rute dari Kebayoran Baru, (Kebayoran) Lama ke Tanah Abang. Saya lupa, ada tujuh pokoknya. Kajiannya sudah lengkap kok," kata dia.
Ahok memaparkan, depo LRT akan dibangun di atas tanah milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di kawasan Kelapa Gading. Depo ini diperkirakan mampu menampung 35 set kereta. Sementara satu set kereta memiliki tiga gerbong yang sanggup menampung sekitar 628 orang, layaknya LRT di Jepang.
(meg)