Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto menyatakan polisi telah mengantongi tiga pelaku baru terkait praktik prostitusi online di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, pada akhir April lalu.
"Inisialnya masih kami tutupi. Oknum di Kalibata tidak satu orang, tetapi lebih," ujar Heru di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/5).
Heru mengatakan bahwa ada menejemen yang mengelola prostitusi online tersebut. Hal tersebut disimpulkan sebab ada proses verifikasi yang dilakukan oleh pelanggan sebelum bisa berhubungan dengan sang pekerja seks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Heru menjelaskan bahwa jasa pekerja prostitusi online sifatnya tidak dijual bebas sehingga setiap pelaku memiliki perannya masing-masing. "Jadi ada yang buat website, verifikasi, sama pemilik rekening buat bayar jasanya," ujarnya.
Oleh karena itu, Heru menganggap jumlah pelanggannya juga terbatas pada kalangan tertentu. Sehingga, para pelanggan harus menjadi member terlebih dahulu untuk bisa bertemu dengan pekerja seks.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya sebelumnya telah berhasil membongkar maraknya praktik prostitusi online yang memanfaatkan beberapa ruangan di rusunawa Kalibata.
Dalam aksi penggerebekan, pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap satu orang tersangka dan enam gadis muda korban prostitusi online di Tower J lantai 5 dan Tower H lantai 8 Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Beberapa orang penghuni Tower H mengakui adanya praktik tersebut di lokasi tempat tinggal mereka.
(utd)