Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan nama-nama yang masuk dalam Tim Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pimpinan DPR RI mengingatkan pimpinan KPK yang baru nanti haruslah seorang negarawan yang tidak memiliki nafsu di dalamnya.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan harus ada satu kriteria yang ada di benak para anggota tim pansel agar KPK bisa diselamatkan. "Hasil pansel harus satu kriteria, tolong yang menjadi Ketua KPK harus negarawan dan jangan hanya orang yang memiliki nafsu semata," ujar Fahri saat ditemui di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/5).
"Jangan yang menjadi pimpinan KPK itu hanya memikirkan tangkap orang, jebak orang, menghina orang, atau mempermalukan orang," lanjut Fahri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PKS ini menambahkan pimpinan KPK jangan menggunakan kekuatan besar yang dimiliki KPK untuk kebencian. Kekuatan di KPK, lanjut Fahri, harus digunakan untuk cinta dan menyayangi bangsa yang memiliki tradisi rumit.
Lebih jauh Fahri berkomentar perilaku pimpinan KPK yang tunjuk jago dan tunjuk dada hanya akan merusak. "Sudah tidak perlu menggunakan kekuatan besar untuk tunjuk jago dan tunjuk dada karena itu akan merusak kita sebagai bangsa," ujarnya.
Maka dari itu Fahri menegaskan tim pansel harus memilih orang yang memiliki sifat kenegarawanan yang tinggi.
"Apalagi ini perempuan semua berarti akan ada cinta. Namun usulan kami ke pansel adalah pilih yang negarawan," kata Fahri tegas. (Baca:
Seluruh Anggota Pansel KPK Wanita Penuhi Kriteria Jokowi)
Sebelumnya Jokowi mengumumkan kesembilan nama pansel KPK sesaat sebelum bertolak ke Malang, Jawa Timur, menggunakan pesawat kepresidenan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (21/5).
"Dengan kriteria ini saya berharap komisioner nanti mampu memperkuat kelembagaan KPK, mampu meningkatkan sinergi KPK dalam rangka membangun sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi," kata Jokowi.
(obs)