Fahri Hamzah Sebut KPK Butuh Otak Besar, Bukan Otot Besar

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 21 Mei 2015 13:03 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan, pimpinan KPK tidak boleh sok jago dan bisanya hanya menggerebek orang.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat memberi keterangan ke wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. CNNIndonesia/Christie Stefanie
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan kepercayaannya terhadap sembilan nama Tim Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipilih Presiden Jokowi Widodo. Meski begitu, Fahri tetap menitipkan beberapa pesan kepada para anggota pansel.

Menurut Fahri, KPK saat ini membutuhkan sosok pimpinan pemikir, bukan bersifat penyidik. “Yang diperlukan KPK adalah pemikir bukannya penyidik," ujar Fahri saat ditemui di Kompleks DPR Senayan, Jakarta, Kamis (21/5).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan KPK membutuhkan kecerdasan dibandingkan kekuatan. “Artinya KPK butuh orang yang otaknya besar, bukan ototnya besar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Fahri mengatakan, pimpinan KPK tidak boleh sok jago dan bisanya hanya menggerebek orang. Perlu jiwa besar, kata Fahri, untuk memimpin KPK makanya yang diperlukan adalan negarawan.

Karena, jika pimpinan bukan orang negarawan maka akhirnya malah akan berkelahi dengan institusi lain. Hal tersebut terjadi karena mereka mendiskreditkan orang lain dan tidak menghormati mekanisme di lembaga lain. (Baca: Tim Pansel: Calon Komisioner KPK Harus Tahu Metode Komunikasi)

"Akan berkelahi terus nantinya karena saban hari kerjanya menghina orang lain dan lembaga lain," katanya.

"Apakah mereka akan memperbaiki kepolisian, kejaksaan, peradilan, eksekutif, legislatif, dan yudikatif agar negara lebih baik? Yang penting jangan ingin hebat tapi menghancurkan orang lain,” tutur Fahri tegas.

Presiden Jokowi, pagi tadi, mengumumkan kesembilan nama anggota pansel KPK sesaat sebelum bertolak ke Malang, Jawa Timur, di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (21/5).

"Dengan kriteria ini saya berharap komisioner nanti mampu memperkuat kelembagaan KPK, mampu meningkatkan sinergi KPK dalam rangka membangun sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi," kata Jokowi. Indonesia, ujar Jokowi, bisa bangkit menjadi bangsa yang besar kalau terbebas dari korupsi. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER