Perpadi Yakin Beras Plastik Bukan Tanggung Jawab Penjual

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Mei 2015 12:17 WIB
Penjual beras justru mengalami kerugian jika barang dagangannya dicampur plastik. Sekarang saja, omzet mereka sudah menurun karena kehilangan kepercayaan.
Penjual beras menemui risiko ekonomi tinggi jika menjual beras sintetis. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peredaran beras plastik bukan hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga para penjual beras. Sebab, Ketua Persatuan Penggiling Padi (Perpadi) Nellys Soekidi yakin, itu bukan tanggung jawab penjual. Mereka tidak mungkin membuat beras dengan plastik atau sintetis, karena berisiko tinggi.

"‎Saya tidak yakin pelakunya penjual beras. Plastik itu mahal. Pasti malah jadi ada kerugian di situ," ujar Nellys dalam diskusi "Kejahatan Beras Sintetis" di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (23/5).

Nellys merasa janggal jika permasalahan itu dititikberatkan kepada para penjual beras. Menurutnya, polemik beras sintetis tidak berujung pada bidang ekonomi dan  mencari keuntungan semata. Sebab di satu sisi, tindakan itu justru merugikan penjual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mau menipu, pasti punya ‎target keuntungan. Ini risiko ekonominya tinggi, ditinggal pelanggan," kata Nellys menegaskan.

Pelanggan jadi kehilangan kepercayaan pada penjual. Saat ini saja sudah terjadi penurunan omzet yang dirasakan para penjual. "Selama 26 tahun, baru kali ini seperti ini. Pelaku usaha di bidang beras mengalami penurunan kepercayaan dan penurunan omzet," ucapnya.

‎Ia pun mempertanyakan motif dan tujuan adanya beras sintetis. Sebagai produsen yang merasa dirugikan, ia meminta pemeriksaan terhadap dugaan beras sintetis itu segera diselesaikan.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerima laporan dari masyarakat mengenai toko penjual beras plastik di wilayah Bekasi. Berbekal laporan tersebut, petugas otoritas perdagangan itu melakukan inspeksi ke sejumlah toko di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi.

Selama tiga hari pemeriksaan lapangan, Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag Widodo mengaku  bisa menemukan pemasok beras ilegal tersebut.

Hingga saat ini, Badan Pengawasan Obat dan Makanan yang berkoordinasi dengan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri masih belum mengumumkan hasil uji laboratorium atas sampel beras yang diduga terbuat dari plastik.

(rsa/rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER