Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan, selain bersumber dari dalam negeri, senjata-senjata yang digunakan kelompok teroris Santoso juga diselundupkan dari luar negeri.
"Pintu masuknya banyak, laut, pinggir pantai itu pintu masuk semua," kata Badrodin di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (26/5). (Baca juga:
Polisi Sulit Jangkau Persembunyian Teroris Santoso)Kesimpulan ini didapat berdasarkan pengalaman petugas polisi menemukan senjata buatan Filipina di Poso, Sulawesi Tengah. Badrodin tidak menjelaskan secara rinci mengenai penemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, dia tidak bisa menyimpulkan apakah penyelundupan senjata ini merupakan bentuk bantuak dari kelompok teroris lain yang ada di luar negeri. "Tidak tahu apa bantuan, penyelundupan atau beli secara ilegal, tapi faktanya itu ada di wilayah kita," kata Badrodin.
Terakhir, dalam penyergapan anak buah Santoso di Gayatri, Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (24/5), petugas mengamankan satu pucuk senapan laras panjang M16 dengan dua magazennya, 20 butir peluru kaliber 5,56 milimeter, dan dua buah bom rakitan. (Baca juga:
Dua Polisi Terluka Saat Sergap Anak Buah Teroris Santoso)
Dua anggota polisi terluka karena penyergapan ini. Sementara dari pihak teroris, dua orang harus meregang nyawa karena tertembak oleh petugas.
Selain itu, pada Maret, dua pucuk senjata yang sama juga ditemukan dalam penyergapan yang akhirnya menewaskan salah satu pentolan kelompok Santoso, Daeng Koro.
Senapan M16 adalah senjata api buatan Amerika Serikat. Senjata ini sudah digunakan sejak perang Vietnam pada 1963 silam dan menjadi standar tentara angkatan darat negeri Paman Sam enam tahun setelahnya. (Baca juga:
Densus 88 Tangkap Dua Anak Buah Teroris Santoso)Hingga kini tentara Amerika Serikat masih menggunakan senjata tersebut, beserta senapan M4 Carbine, versi lebih kecil dari M16.
Kelompok Santoso adalah kelompok teror yang ada di Poso Sulawesi Tengah. Meski anak buahnya sudah beberapa kali ditangkap, Santoso sendiri belum berhasil di tangkap petugas hingga saat ini.
Ia disebut polisi sebagai salah teroris paling berbahaya saat ini. Nama Santoso masuk dalam daftar teroris paling dicari dalam beberepa tahun terakhir. (Baca juga:
Dua Teroris Kelompok Santoso Tewas Ditembak)
(pit)