Jakarta, CNN Indonesia -- Solidaritas untuk Jopi membantah keterangan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir yang menyebut pelaku penusukan Jopi Peranginangin sedang membela diri.
Ratri Kusumohartono, juru bicara Solidaritas untuk Jopi yang juga merangkap juru bicara Sawit Watch, menyatakan keterangan Manahan tersebut bisa mengaburkan fakta sesungguhnya. (Baca juga:
Dukungan Petisi Online Usut Kematian Jopi Mengalir Deras)
"Bagaimana bisa disebut membela diri, sedangkan Jopi dalam posisi dikeroyok. Posisi tusukan juga dari belakang, dari punggung tembus ke paru-paru. TNI AL tidak boleh mengada-ada untuk menutupi kasus," ujar Ratri dalam siaran persnya di Jakarta yang diterima CNN Indonesia, Rabu (27/5). (Baca juga:
Kronologi Kematian Aktivis Jopi versi Saksi)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Kadispen TNI AL juga menyebut kasus tewasnya pegiat lingkungan Jopi Peranginangin adalah kecelakaan yang tidak disengaja. Pernyataan itu dinilai sebagai bentuk cuci tangan dan upaya membersihkan tangan anggota TNI.
"TNI katanya sudah direformasi tapi cara mereka menangani kasus ini sangat meragukan. TNI Angkatan Laut telah melukai korban dan keluarganya," tegas Ratri.
Solidaritas untuk Jopi mencatat serangkaian kejanggalan kasus pembunuhan Jopi. Kejanggalan tersebut antara lain lambannya polisi mengumumkan pelaku pembunuhan. Polisi tiba-tiba telah mengirimkan berkas perkara dan melimpahkannya ke POM AL.
"Ada tahapan yang dilompati yakni polisi belum mengumumkan ke publik tentang sosok pembunuh tapi tahu-tahu dilimpahkan ke Polisi Militer Angkatan Laut," ujar Ratri.
Kejanggalan berikutnya, kata Ratri, TNI AL lamban mengumumkan pelaku pembunuhan. "Kami curiga TNI AL sedang menyusun rencana merekayasa kasus ini untuk melindungi pelaku yang sesungguhnya. Sekarang kami bertanya, mengapa institusi TNI AL berusaha menutup-nutupi kasus ini," kata Ratri. ((Baca juga:
TNI AL Sebut Terduga Pembunuh Aktivis Jopi Praka JL))
Manahan sebelumnya mengatakan bahwa pelaku pembunuhan terhadap Jopi adalah seorang Tamtama, Praka JL. Manahan menyebut POM AL berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Selatan dalam menangani kasus ini.
Mahanan menambahkan, bahwa kronologis penusukan hingga saat ini masih simpang siur kebenarannya, sebab situasi dan kondisi TKP perlu diselidiki lebih lanjut. "Jadi bisa jadi dia membela diri, kita belum tau, di awali pertengkaran, dan kondisi gelap," ujarnya.
(hel)