Ahok Tegaskan Tak Berpolemik dengan Djarot

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Senin, 01 Jun 2015 18:32 WIB
Meski menegur Djarot usai silang pendapat soal izin PRJ Senayan, Ahok menyebut hubungannya dengan Djarot seperti hubungannya dengan Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengenakan baju sadariah khas Betawi hadir dalam acara Pagelaran Seni Budaya Betawi di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Minggu (19/4). (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bahwa hubungannya dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat baik-baik saja.

Harmonisnya hubungan kedua pimpinan ibu kota itu diungkapkan Ahok—sapaan Basuki—menanggapi pandangan banyak pihak yang merasa ada kerenggangan antara dirinya dengan Djarot pasca keberadaan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) 2015 di Parkir Timur Senayan menuai kontroversi sejak peresmiannya pada Sabtu (30/5) lalu.

Ahok mengatakan dirinya memahami bentuk dukungan yang diberikan Djarot selaku Wakil Gubernur atas penyelenggaraan PRJ 2015 di Senayan. Namun, dia menghimbau agar tidak ada dukungan yang diberikan melalui surat dengan kop-surat Gubernur tanpa sepengetahuannya di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasa saja (hubungan dengan Djarot). Sama ketika saya dengan Pak Jokowi dulu, saat kita mau lepaskan (penyelenggaraan PRJ) untuk Monas. Saya bilang (kepada Jokowi) 'Pak, kita tidak bisa coba.' Tapi beliau bilang coba, ya kita akhirnya jalankan," Kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/6).

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, dukungan untuk berbagai pihak yang ingin menyelenggarakan acara di Ibu Kota harus lebih berhati-hati kedepannya. Menurut Ahok, sikap hati-hati harus dimiliki karena untuk mengindari adanya penyalahgunaan dukungan dari Pemprov oleh pihak penyelenggara acara-acara gratis di Jakarta.

"Banyak orang yang minta dukungan untuk bikin acara ini, acara itu, tidak meminta uang APBD, yang penting Pemprov DKI dukung saja. Eh, ternyata mereka menyewakan lahan, menyewakan iklan, menjual iklan, itu mah bukan mendukung namanya," kata Ahok.

Sebelumnya, diketahui Ahok menegur Djarot karena ia menduga rekannya tersebut telah mengeluarkan izin penyelenggaraan PRJ 2015 di Parkir Timur Senayan tanpa berkoordinasi dengannya.

Menurut Ahok, Djarot sebagai Wakil Gubernur sebenarnya tidak memiliki hak untuk mengeluarkan izin apapun dengan memakai nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Apalagi, mantan Wali Kota Blitar itu dikatakan Ahok tidak menjadi Wakil Gubernur berdasarkan sistem pasangan dalam Pilkada lalu.

"Wakil Gubernur ini bukan pasangan loh untuk kasus Pak Djarot. Saya yang melantik. Jadi, Wakil Gubernur kasus DKI sekarang lewat undang-undang, Perppu. Dia itu tidak beda dengan deputi sebetulnya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.

Djarot pun mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memberi izin terhadap penyelenggaraan PRJ 2015 di Parkir Timur Senayan, yang berlangsung sejak Sabtu pekan lalu hingga Jumat mendatang.

Menurut Djarot, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya memberikan dukungan penuh terhadap adanya PRJ 2015 di Senayan pada tahun ini. Penyelenggaraan PRJ 2015 di Senayan pun dikatakan Djarot tidak memerlukan izin karena acaranya berasal dari usulan masyarakat, serta tidak ada biaya bagi para pengunjung yang datang ke sana.

Mantan Wali Kota Blitar itu juga mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seharusnya telah mengetahui adanya PRJ 2015 di Senayan sejak usul penyelenggaraan acara tersebut diterima oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Jelas (Ahok mengetahui penyelenggaraan PRJ Senayan 2015) karena tembusannya pasti ke Pak Gubernur, dan itu menggunakan lahan Sekretariat Negara. Senayan itu wilayah Sekretariat Negara, mungkin dia sewa di Setneg. Makanya, kami memberikan dukungan penuh, bukan memberi izin," kata Djarot (meg/meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER