Jakarta, CNN Indonesia -- Polres Jakarta Barat mendeteksi keberadaan otak sindikat pengedar sabu asal China. Saat ini petugas dari Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat baru menangkap kaki tangan pria berkewarganegaraan Nigeria itu. Salah satu angota jaringan ini yang ditangkap adalah LT, ibu rumah tangga yang juga merupakan teman dekat otak sindikat ini.
"Kami sudah mengetahui keberadaannya, tapi masih harus dipastikan lagi, baru digerebek," kata Kepala SubUnit Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Inspektur Satu Noviar Anindhita Machmud di Mapolres Metro Jakbar, Rabu (3/6).
Menurutnya memang ada informasi bahwa warga negara Nigeria di Jakata kerap berkumpul di kawasan Tanah Abang. Namun Noviar belum bisa memastikan bahwa buronan polisi pemilik 23 kilogram sabu itu kerap ikut berkumpul di tempat tersebut atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengungkapan jaringan pengedar sabu ini berawal dari penangkapan DL (24), DI (19), RK (18), RH (34), dan DK (15), saat sedang mengonsumsi sabu di area parkir pusat perbelanjaan di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat.
Dari penangkapan ini, petugas berhasil mengembangkan dan mendapatkan barang bukti sabu seberat 5 kg di kawasan Mayestik, Jakarta Selatan. Hasil pengembangan selanjutnya, petugas menangkap LT di Radio Dalam, Jakarta Selatan berikut barang bukti sabu seberat 23 kilogram.
Para pelaku yang saat ini sudah ditangkap menurut Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Ruddy Hariyianto patut diduga merupakan bagian dari sindikat narkotik internasional.
Modus yang mereka pakai dalam menyelundupkan sabu juga terbilang baru yakni dengan menyembunyikannya di bawah teko listrik. Mereka mendatangkan sabu dari China yang disamarkan di bawah rangkaian kabel yang dikirimkan melalui paket kargo.
(sur)