Soal Sosok 'Pak Bos', Rokok dan Dugaan Korupsi Dahlan Iskan

Helmi firdaus | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jun 2015 09:11 WIB
Mantan Direktur PLN dan bos Jawa Pos Dahlan Iskan menjadi tersangka korupsi gardu induk. Dahlan adalah sosok yang dikenal pekerja keras.
Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Dahlan Iskan keluar usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Kamis (4/6). Pemeriksaan Dahlan Iskan dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) terkait korupsi proyek pembangunan 21 Gardu Listrik Jawa-Bali-Nusa Tenggara. (ANTARA/Vitalis Yogi Trisna)
Semua orang yang kenal dekat, awalnya tidak percaya dengan langkah Dahlan Iskan untuk masuk ke dalam pemerintahan dan terjun ke politik. Awal masuknya Dahlan ke lingkaran pemerintahan ketika secara mengejutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuknya sebagai Direktur Utama PLN pada akhir 2009.

PLN adalah BUMN yang terkenal sebagai sarang korupsi dan perahan politisi. Mungkin SBY menilai, Dahlan memiliki pengalaman mengurusi perkara listrik. Selain sebagai bos Jawa Pos Grup, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta, PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.

Dahlan masuk dan mencoba untuk memperbaikinya. SBY tampaknya terpukau dengan apa yang dilakukan oleh Dahlan saat menjadi direktur PLN sehingga pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Dahlan mengaku terharu begitu dirinya dipanggil menjadi Menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi. (BACA FOKUS: Gardu Induk Setrum Dahlan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahlan tampaknya mengincar yang lebih tinggi. Pada Mei 2014, Dahlan mengikuti konvensi Partai Demokrat untuk mencari calon presiden atau wakil presiden yang akan diusung di Pemilihan Presiden. Saat itu, SBY sebagai ketua umum Partai Demokrat tidak bisa maju lagi sebagai presiden, sedang partai tidak punya kader andal dan mampu dijual untuk bertarung.

Dahlan dengan jargonnya, Kerja, Kerja, Kerja, ikut bertarung melawan salah satunya Dino Patti Djalal Duta Besar Indonesia Untuk Amerika Serikat. Pada 16 Mei 2014 Dahlan dinyatakan sebagai pemenang Konvensi Demokrat tidak diusung juga oleh Demokrat sebagai calon presiden atau wakil presiden. Tidak ada yang tahu jelas alasannya. Dirumorkan bahwa Dahlan Iskan marah dengan SBY karena hal ini.

Bukan berarti Dahlan dengan kerja, kerja dan kerjanya itu tak terkena suara sumbang. Saat menjadi direktur utama PLN, disebutkan bahwa PLN mengalami kerugian Rp 37,6 triliun. Kerugian ini salah satunya salah kelola oleh Dahlan Iskan.

Dahlan dikait-kaitkan dengan dugaan korupsi Pembangunan PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut - Tanjung Batu, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur saat dia menjadi pemimpin BUMD Pemprov Kaltim. Nama Dahlan juga dikait-kaitkan soal penjualan aset Pemprov Jatim saat dia menjadi Direktur BUMD PT Panca Wira Usaha Jawa Timur PT (PWU Jatim).

Dari seluruh dugaan itu, akhirnya Dahlan tersengat juga. Bukan dari apa yang dirumorkan sebelumnya, tetapi dari proyek PLN saat di mana dia mengaku tengah melakukan reformasi untuk perbaikan dan perubahan mengantarkan PLN menjadi perusahaan yang profesional.

Dahlan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pembangunan Gardu Induk Jawa, Bali dan Nusa Tenggara oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Pada proyek Rp 1,063 triliun kerugian negara
Rp 33,218 miliar. Sengatan tapi belum berakhir. Kini Dahlan juga diperiksa oleh Bareskrim Mabes Polri soal kasus pencetakan sawah 2012-2013 yang dilakukan Kementerian BUMN saat dia menjadi menterinya.

Proses hukum atas Dahlan Iskan masih belum final. Bisa jadi dia bebas karena tidak bersalah, bisa jadi dia bersalah. Tetapi, sangkaan ini tetap menyakitkan bagi orang yang tindakannya membersihkan sampah secara spontan di Monas diikuti oleh banyak orang.

(hel)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER