Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan banyak warga yang tidak memiliki sertifikat tanah atas tempat tinggalnya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Hal itu diketahuinya setelah melakukan rapat koordinasi atas perkembangan pelaksanaan pembangunan inlet sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta.
"Intinya yang mengejutkan, di tempat yang mau dibongkar itu masyarakat enggak ada yang punya sertifikat (tanah)," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini persoalan pembebasan lahan di Kelurahan Bidara Cina menjadi salah satu kendala besar proyek sodetan Ciliwung-KBT. Selain itu, banyak warga yang tinggal di kawasan Jatinegara mengaku memiliki sertifikat.
Oleh sebab itu Ahok meminta agar masyarakat dapat membawa sertifikat yang mereka miliki ke Badan Pertanahan Nasional Jakarta Timur. "Cocokin, bener enggak? Jangan-jangan masyarakat ketipu," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok mengatakan apabila ternyata sertifikat yang dimiliki masyarakat palsu, maka mereka akan dipindahkan ke rumah susun Jatinegara. Namun apabila sertifikat itu adalah asli, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membeli tanah tersebut.
"Bayarnya pakai harga
appraiser (penilai). Jadi tidak ada tawar-menawar," kata Ahok.
Seperti diketahui, hingga April 2015 proyek sodetan Ciliwung-KBT telah mencapai 1,2 kilometer, sedangkan gorong-gorong yang terpasang baru sekitar 405 meter.
(meg)