Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Reserse Kriminal Polri memastikan pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidiknya di Gedung Kementerian Keuangan kepada Sri Mulyani bukan sebagai bentuk penangangan khusus.
Pihak Bareskrim mengaku telah menunggu kedatangan Sri sejak pagi, sebelum akhirnya seorang perwakilan Kemenkeu menghubungi kantor Bareskrim dan menyampaikan informasi soal Sri yang tidak dapat datang untuk menjalani pemeriksaan.
Informasi yang disampaikan via telepon sekitar pukul 09.00 WIB itu menyatakan bahwa Sri memiliki beberapa agenda di Kemenkeu hari ini, dan juga harus segera kembali ke Amerika Serikat pada besok hari untuk menjalankan kegiatannya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pemeriksaan Sri Mulyani Berlangsung Tertutup di Kemenkeu"Tadi ketika kami tunggu di sini, dari Kemenkeu menelepon. Beliau ada kegiatan di Kemenkeu hari ini sehingga memohon untuk diperiksa di sana," ujar Direktur Tindak Pidana Khusus Ekonomi Khusus, Brigadir Jenderal Victor Simanjuntak, Senin (8/6).
Victor pun menegaskan lembaganya memberikan perlakuan khusus kepada Sri. "Tidak ada perlakuan yang berbeda. Semua diperlakukan sama," katanya.
Dia memastikan, pemeriksaan terhadap Sri di kantor Kemenkeu akan lebih efisien dan efektif jika dibandingkan pemeriksaan di kantor Bareskrim.
Baca juga: Sri Mulyani Minta Diperiksa di Kantor KemenkeuAlasannya, selain memeriksa Sri, penyidik Bareskrim juga berencana mengumpulkan data-data terkait surat tentang tata cara pembayaran kondensat yang dikelola BP Migas, yang kemudian diberikan kepada PT TPPI.
Di sisi lain, Victor menganggap pemeriksaan Sri penting untuk mengungkap skema pembayaran kondensat yang dikeluarkan Kemenkeu. "Skema pembayaran itu seharusnya ada kontrak kerja. Kami ingin bertanya apa makna skema pembayaran itu," ujarnya.
Baca juga: Diperiksa soal Kondensat, Anggito Abimanyu Bela Sri Mulyani (meg)