Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia La Nyalla Mattalitti mendukung penuh langkah Komunitas Suporter Antikorupsi (KORUPSSI) yang melaporkan PSSI ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (8/6). (Baca:
Deretan Dugaan Korupsi PSSI Dilaporkan ke KPK)
“Saya sangat senang dengan laporan itu. Senang sekali. Kami (PSSI) enggak susah. Jangan asal ngomong tanpa bukti. Jadi lebih baik dilaporkan bila ada bukti. KPK harus mengapresiasi laporan itu,” kata La Nyalla kepada CNN Indonesia. (Baca:
Rincian Dugaan Korupsi PSSI yang Dilaporkan ke KPK)
Ketua Umum PSSI ke-15 itu menyatakan menanti bukti konkret atas tudingan korupsi yang dilakukan lembaganya. “KPK jangan lama-lama menyelidikinya. Bongkar saja,” ujar La Nyalla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KORUPSSI menuding pola korupsi di PSSI mencakup pengaturan skor, jual beli pertandingan, judi sepak bola, pengemplangan pajak, klub tanpa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan lain-lain.
Simak Fokus:
Tudingan Korupsi Menerpa PSSI
Secara terpisah, Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan mempersilakan berbagai tuduhan itu dibuktikan. Ia menyebut pelaporan lembaganya --yang kini dibekukan Kementerian Pemuda dan Olahraga-- ke penegak hukum bukan hal baru, tapi sudah berulang kali terjadi.
"PSSI sudah pernah dilaporkan ke mana-mana, mulai ke KPK, Kejaksaan Agung, Kepolisian, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Ombudsman. Hanya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme kami belum pernah dilaporkan. Tapi tak satu pun tuduhan terbukti," kata dia.
Apabila memang ada korupsi di tubuh PSSI, Aristo menyatakan itu merupakan perbuatan individu, bukan organisasi. Oleh sebab itu ia meminta bukti-bukti dikumpulkan agar orang-orang yang melakukan korupsi di PSSI dapat ditangkap. (Baca juga:
‘PSSI Bukan Organisasi Kriminal, Tapi Dianggap bak Yakuza’)
(agk)