Moeldoko Ingin Mengajar dan Berbisnis Setelah Pensiun

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 17:52 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan hingga Senin ini Presiden Jokowi belum meminta pertimbangan apapun kepadanya mengenai calon pengganti dirinya.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/2). (CNN Indonesia/ Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko mengatakan dirinya akan mengajar atau berbisnis setelah pensiun dari jabatannya pada 1 Agustus mendatang.

"Saya mau mengajar dan berbisnis juga. Saya Doktor di fakultas administrasi publik," ujar Moeldoko di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/6).

Hingga Senin ini, Presiden Joko Widodo belum menentukan nama yang nantinya akan menggantikan Jenderal Moeldoko sebagai orang nomor satu di TNI tersebut. Dalam sebuah acara di Jakarta Utara siang ini, Jokowi mengatakan akan mengumumkan calon pengganti Moeldoko dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai siapa calon penggantinya, Moeldoko mengatakan dia tidak mempersoalkan apakah Panglima TNI selanjutnya akan berasal dari Angkatan Udara, Angkatan Laut atau Angkatan Darat. Menurutnya, tiga kepala staf yang ada saat ini memiliki kompetensi berimbang.

"Jadi, siapapun panglimanya enggak ada masalah," kata dia menegaskan.

Selain itu, Moeldoko sebelumnya mengatakan adanya kemungkinan Presiden Jokowi akan meminta saran padanya kriteria yang akan menjadi Panglima TNI selanjutnya.

Meskipun demikian, ia mengatakan hingga saat ini Presiden Jokowi belum meminta pendapat sama sekali padanya. ‎"Belum ada," ujar Moeldoko.

Lebih lanjut, Moeldoko menekankan Jokowi selaku presiden yang memiliki kewenangan untuk melakukan pergiliran atau tidak untuk posisi Panglima TNI nanti. "Bergilir atau tidak, itu Presiden yang tentukan," kata dia.

"Jangan paksa saya beri komentar karena akan memunculkan sesuatu yang ribet," katanya.

Berdasarkan Pasal 13 ayat 4 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI,‎ panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.

Sebelumnya, Jenderal Moeldoko yang berasal dari Angkatan Darat dipilih untuk menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang berasal dari Angkatan Laut. Kemudian, ada juga nama Marsekal Djoko Suyanto, perwira ‎Angkatan Udara yang menjabat jadi Panglima TNI.

Sejauh ini ada dua nama dari unsur angkatan laut yang pernah menjadi Panglima yakni Laksamana Widodo Adi Sutjipto dan Laksmana Agus Suhartono. Selama ini, jabatan TNI jauh didominasi oleh jenderal Angkatan Darat. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER