Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memastikan membantu Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menelusuri transaksi keuangan kandidat. Kepala PPATK Muhammad Yusuf kepada CNN Indonesia mengatakan, dirinya akan terlebih dahulu mendengar pernyataan pansel dalam kunjungan ke Kantor PPATK Selasa siang (9/6).
"Kalau diminta soal rekam jejak transaksi pasti kami bantu. Tapi kami belum tahu hal apa yang akan disampaikan pansel capim KPK nanti," ujar Yusuf lewat sambungan telepon.
Pansel Capim KPK meminta bertemu dengan pimpinan lembaga pelacak transaksi keuangan tersebut. Dalam kesempatan sebelumnya, PPATK selalu dilibatkan jika aparat penegak hukum membutuhkan data dan informasi terkait rekam jejak transaksi keuangan kandidat dalam sebuah pemilihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PPATK juga kerap memberikan laporan kepada KPK dan lembaga penegak hukum lain terkait aliran transaksi keuangan mencurigakan. Tak jarang, laporan PPATK itu menjadi dasar utama pengungkapan sebuah kasus korupsi yang melibatkan banyak pihak.
Koordinasi dan komunikasi antara PPATK dengan KPK sejauh ini berjalan dengan baik. Kedua lembaga ini juga menjadi lembaga yang dimintai pendapat Presiden Joko Widodo terkait rekam jejak calon menteri Kabinet Kerja sebelum dipilih.
Pansel Capim KPK telah bertandang ke Markas Besar Polri kemarin, Senin (8/6), dan diterima oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti serta Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Anggota Tim Pansel Yenti Garnasih mengatakan, kedatangan mereka ke Mabes Polri adalah untuk mencari dukungan rekam jejak calon pimpinan lembaga antirasuah.
Pendaftaran calon pimpinan KPK telah dibuka secara resmi pukul 08.30 WIB. Hingga Senin pagi, sudah ada 15 orang pendaftar sebagai calon pimpinan. Pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB, Pansel Capim KPK diagendakan menemui para pimpinan lembaga antikorupsi itu di Kantor KPK.
(rdk)