Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko tak lama lagi akan pensiun. Segera menjadi purnawirawan, Moledoko mengaku baru punya rencana untuk menjadi dosen di Universitas Pertahanan.
Lulusan Akabri tahun 1981 ini mengaku sudah menjadi dosen tetap di Universitas Pertahanan. Namun meski sudah punya menjadi akademisi, Moeldoko tak menutup kemungkinan bakal masuk ke kancah politik. "Sementara pikir-pikir," kata Meldoko saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/6).
Namun ia menegaskan tidak akan menjadi seorang penegak hukum seperti menjadi komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi. "Saya tidak punya kemampuan hukum," kata Moeldoko. (Baca juga:
Jelang Pensiun, Moeldoko Bagi 55 Ribu Jam Tangan ke Prajurit)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Panglima Kodam III/Siliwangi ini menyatakan, ia bisa mengukur kemampuan dirinya di bidang hukum. Karena itu Moeldoko menegaskan tidak akan ikut mendaftar menjadi pimpinan lembaga antirasuah.
Moeldoko diangkat menjadi Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 lalu. Sebelumnya ia adalah Kepala Staf Angkatan Darat. Peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akabri ini menggantikan Laksamana Agus Suhartono sebagai Panglima TNI.
Pada 8 Juli 2015 mendatang, usianya genap 58 tahun atau usia pensiun bagi perwira TNI. Jelang pensiun Moeldoko mengemukakan wacana dimunculkannya kembali jabatan Wakil Panglima TNI. (Baca juga:
Moeldoko Ingin Mengajar dan Berbisnis Setelah Pensiun)
Ia mengaku sudah menyerahkan konsep keputusan presiden kepada Presiden Joko Widodo untuk pengangkatan orang nomor dua di tubuh TNI. Ia berharap, Wakil Panglima TNI nantinya ditunjuk dan dilantik Presiden bersamaan dengan pelantikan Panglima TNI pengganti dirinya.
(sur)