Ahok: Bus Transjakarta Sekarang Ini 'Dodol' Semua

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2015 15:22 WIB
Kualitas Transjakarta dinilai sangat buruk, Ahok sebut polisi harus ikut bertanggung jawab.
Sejumlah penumpang ikut mendorong bus Transjakarta yang mogok di kawasan Manggarai, Jakarta, Jumat (13/3). Bus Transjakarta jurusan Kampung Dukuh-Pulogadung dengan kode BMP 103 itu mogok saat melintasi tanjakan. ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menyoroti buruknya kualitas bus Transjakarta karena saat bus dibeli bukan dengan mutu yang terbaik. Ahok mengungkapkan kekesalannya atas buruknya mutu Transjakarta.

"Bus Transjakarta sekarang ini dodol semua, tempe semua. Makanya saya sekarang putuskan, tidak ada yang boleh beli bus aneh-aneh. Jakarta harus beli yang terbaik," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/6).

Tak cuma menyoroti kualitas Transjakarta, Ahok juga mengatakan bahwa institusi kepolisian di Jakarta turut berperan atas adanya penurunan kualitas pelayanan bus Transjakarta saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ahok, lamanya jarak kedatangan antar bus Transjakarta (headway) di halte-halte menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya kualitas layanan moda transportasi berbasis bus tersebut.

Namun, untuk memangkas headway antarbus, Ahok mengaku bahwa Pemprov DKI dan PT. Transjakarta tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan aparat kepolisian untuk menjaga ketertiban pun dibutuhkan oleh mereka.

"Perihal headway bus berkurang memang benar, karena separator (pembatas busway) belum kita tinggikan. Menangkap orang (yang masuk busway) begitu bandel dan itu bukan di kami (wewenangnya),” tutur bekas Bupati Belitung Timur itu.

Ahok meneruskan,” Saya sudah minta, imbau, polisi agar mengeluarkan tilang (kepada para pelanggar) tapi polisi tidak lakukan.”

Sebelumnya, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Ellen Tangkudung mengatakan, penurunan jumlah penumpang Transjakarta pada periode Januari-April 2015 terjadi karena semakin banyaknya warga yang beralih dari moda transportasi tersebut ke kendaraan pribadi atau transportasi massal lainnya.

"Harusnya ada peningkatan jumlah staf dan sanksi kepada operator. Perlu ada evaluasi dari Transjakarta karena Transjakarta sudah menjadi sebuah ikon untuk Jakarta," kata Ellen di kantor DTKJ, Gedung Prasada Sasana Karya, Jakarta, Senin (8/6).

Berdasarkan data yang dimiliki DTKJ, jumlah penumpang Transjakarta pada Januari hingga April 2014 adalah 37.311.160 orang. Sementara itu, jumlah penumpang Transjakarta sejak Januari hingga April 2015 sebanyak 34.154.686 orang. (obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER