Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Bali terus mengembangkan pengusutan kasus tewasnya bocah tak berdosa Angeline (8). Setelah menetapkan satu tersangka yaitu Agus pembantu rumah orang tua angkat Angeline, Margriet, Kamis ini (11/6) polisi kembali memeriksa saksi-saksi lain.
“Semuanya kami periksa lagi hari ini, ibu angkat Angeline, Margriet, anak kandungnya dan orang-orang yang menghuni rumah Margriet,” ujar Kepala Humas Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Pol Hery Wiyanto kepada CNN Indonesia, Kamis (11/6).
Hery menyatakan penyelidikan dan penyidikan terus dilakukan karena pengusutan kasus ini belum sampai pada kesimpulan. “Masih jauh, kami terus mendalami, tak hanya berhenti pada satu tersangka saja,” kata Hery. (Baca:
Angeline Juga Pendarahan Otak, Satu Orang Jadi Tersangka)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi, lanjut Hery, tidak akan mengarah pada satu tersangka atau orang tertentu. “Kami tidak mau hanya mengorbankan satu orang saja sebagai tersangka atau melindungi adanya pihak lain yang juga diduga terlibat,” tuturnya.
Namun Hery belum bisa memastikan apakah orang tua dan kakak angkat Angeline bakal jadikan tersangka. “Itu lah makanya penyidik masih dan akan terus melakukan pengembangan kasus ini,” ucap Hery.
Hery menambahkan, polisi juga tidak mau menetapkan tersangka hanya berdasarkan pengakuan seperti yang dikatakan oleh Agus bahwa ia membunuh dan memperkosa Angeline. `
Sebelumnya, Siti Sapurah selaku pendamping hukum yang menemani ibu kandung Angeline, Hamidah, mengatakan berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari penyidik, polisi menetapkan satu tersangka bernama Agus. “Dia (Agus) itu yang biasa memberi makan ayam bersama Angeline,” kata Siti kepada CNN Indonesia, Rabu malam (10/6). (Baca:
Tewasnya Bocah Angeline Bisa Didahului dengan Penyiksaan)
Siti menyebutkan, Agus baru sebulan bertugas menjadi pembantu Margriet dan posisinya sudah dipecat oleh Margriet beberapa saat setelah kematian Angeline. Siti menduga Agus bukanlah pelaku utama. “Otak pelakunya yang menyebabkan Angeline meninggal diduga kuat bukan Agus,” kata Siti yang juga menjadi juru bicara Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar.
(obs)