Kasus Serupa Angeline Disebut Banyak Dialami Anak-anak

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2015 17:30 WIB
Ahli psikologi forensik Reza Indragiri mengatakan Angeline adalah gambaran korban yang sempurna dari tindak kekerasan yang dialami anak-anak.
Sejumlah siswa siswi SD Negeri 12 Sanur, Bali, berdoa untuk Angeline di Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6). Angeline (8) yang bersekolah di SD Negeri 12 Sanur ditemukan tewas terkubur di belakang rumahnya setelah dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus kekerasan dan pembunuhan bocah Angeline (8) menjadi perhatian khusus berbagai kalangan, termasuk para menteri dan Dewan Perwakilan Rakyat. Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan Angeline adalah gambaran korban yang sempurna dari tindak kekerasan yang dialami anak, dan hal tersebut banyak terjadi pada anak-anak, khususnya anak angkat.

Reza mengatakan setiap individu atau anak punya toleransi berbeda terhadap stres dan trauma, termasuk Angeline yang sebelum tewas diketahui mengalami berbagai penganiayaan dari orang-orang terdekatnya.

“Pemunculan gejala bisa bervariasi dan efeknya bisa beragam. Begitupun pola adaptasinya juga berbeda-beda pada setiap individu,” ujar Reza kepada CNN Indonesia, Jumat (12/6). (Baca: Menteri Yohana Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Angeline)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Reza meneruskan, ada gejala yang baru muncul berbulan-bulan setelah peristiwa buruk terjadi. “Delayed onset. Semakin sulit ditangani,” kata master psikologi forensik pertama di Indonesia ini yang mengajar psikologi forensik di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta.

Kondisi tersebut, kata Reza, menjadi tambah rumit jika yang menderita adalah anak-anak. “Secara fisik, lemah. Secara psikis, mudah diintimidasi,” tuturnya.  (Baca: KPAI: Angeline Tidak Nyaman di Rumah)

Selain itu, lanjut Reza, secara intelijensi, perbendaharaan kurang. “Secara sosial, acap dianggap mengada-ada sehingga terabaikan. Perfect victim, itu yang dialami Angeline,” ujar Reza.

Ironisnya, tambah Reza, sangat banyak anak-anak yang mengalami hal serupa berupa penganiayaan termasuk kekerasan seksual seperti yang dialami Angeline. “Fenomena gunung es,” ucap Reza. (Baca: Kasus Angeline, DPR Usul Sistem Pengamanan Anak yang Lengkap)

Adapun terkait kemungkinan tewasnya Angeline dilatarbelakangi oleh masalah warisan, Reza sejauh ini tidak melihat dugaan tersebut. “Saya meyakini tidak. Kalau untuk menghilangkan nyawa Angeline untuk ada perlu dibunuh, (Angeline) untuk mengerti soal warisan saja tidak, bocah seperti itu,” kata Reza. (Baca: Soal Warisan dalam Kematian Angeline sedang Didalami)

Ayah angkat Angeline meninggal tiga tahun lalu, yang merupakan seorang bule berkewarganegaraan Amerika. Mendiang meninggalkan seorang istri yaitu Margriet Megawe dan dua anak kandung, yang salah satunya tinggal di Amerika. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER