Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus perkelahian antara anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan anggota TNI Angkatan Udara di Sukoharjo terus dikembangkan oleh Kepolisian Militer (POM) TNI. Kali ini, POM TNI kembali menahan dua oknum dalam kejadian tersebut.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan dengan ini POM TNI telah menahan sekitat sembilan orang oknum yang diduga terlibat dalam perkelahian tersebut.
(Baca juga: Pesan Ryamizard ke Prajurit: Jangan Pernah Tempeleng Rakyat!)"Sekarang sedang dalam proses dan kemarin sudah bertambah dua orang. Jadi sudah ada sembilan orang yang sekarang mendekam dalam tahanan POM," kata Fuad saat ditemui di Karawang, Sabtu (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fuad pun enggan berkomentar lebih banyak mengenai kelanjutan kasus perkelahian tersebut. Menurutnya, komentar yang dia keluarkan bisa menggangu proses penyidikan.
"Saya tidak boleh berkata sekarang karena jika saya berkata artinya saya mengganggu proses penyidikan," ujarnya.
"Prosesnya bermacam-macam, mulai dari panggil saksi, olah tempat kejadian perkara, lalu kemudian dilimpahkan. Jika saat dilimpahkan ke auditur berkasnya sudah P1 maka lanjut ke pengadilan, tapi jika tidak maka dikembalikan lagi untuk diperiksa," kata Fuad.
(Baca: Bentrok dengan TNI AU, Tujuh Anggota Kopassus Jadi Tersangka)Fuad menambahkan jika pemeriksaan awal kasus tersebut memang dilakukan di DenPOM Solo. Meski begitu, kerja dari DenPOM tetap ada di bawah Pusat POM TNI. Dengan itu semua, maka pelimpahan berkas kasus ke auditur tidak dilakukan oleh angkatan masing-masing melainkan oleh PusPOM.
"Jika kasus terjadi di internal angkatan maka dilaksanakan (pemeriksaan oleh) POM angkatan sendiri. Angkatan Darat oleh POM AD, Angkatan Laut oleh POM AL, dan Angkatan Udara oleh Angkatan Udara," ujarnya.
"Jika kasus itu terjadi antar-angkatan atau antara TNI dan masyarakat, maka POM TNI yang akan menyelesaikan," kata Fuad.
Sebelumnya, Minggu malam (31/5), empat anggota TNI AU terlibat perkelahian dengan beberapa personel Kopassus Grup II Kandang Menjangan di sebuah kafe di daerah Sukoharjo, Surakarta. Serma Zulkifli, anggota Bintara Sarban Dislog Derma Mabes TNI AU, tewas dalam kejadian itu.
Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Doni Monardo melalui pernyataan tertulisnya membenarkan keterlibatan anggotanya. Lima anggota Kopassus yang masih dirahasiakan namanya itu telah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer IV/4 Surakarta.
(sip)