Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan usulan Hari Santri Nasional masih dikaji oleh Kementerian Agama. Ia berjanji akan langsung mendatangani hasil kajian dan rekomendasi itu saat tiba di meja kerjanya.
"Kalau semuanya sudah setuju dan usulannya masuk ke meja saya, bismillah akan saya tanda tangani. Tapi sampai sekarang belum masuk ke meja saya," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan salah satu kendala penetapan Hari Santri Nasional adalah usulan tanggal yang berbeda-beda dari kelompok-kelompok masyarakat Islam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Usulan Hari Santri bermacam-macam. Ada yang bilang satu Muharram saja,
nggih, saya masukan buku. Datang lagi pesantren lain, usul tanggalnya lain lagi," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siraj mengatakan Hari Santri sebaiknya diperingati setiap 22 Oktober.
Ia menjelaskan, hari itu dapat menjadi pengingat pada peristiwa perlawanan masyarakat Surabaya melawan pasukan Allies Forces Netherlands East Indies yang berakhir pada tewasnya Brigadir Jenderal Wallaby.
Menghadapi beberapa kendala, Jokowi berkata telah memerintahkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk segera membereskan hal itu. "Sudah saya katakan ke Menteri Agama agar Hari Santri segera bisa ditetapkan," ucapnya.
Jokowi menambahkan, dirinya memahami betul keinginan masyarakat soal Hari Santri Nasional ini. Bekas Gubernur DKI Jakarta ini mencontohkan, ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Babussalam di Kabupaten Malang, akhir Mei lalu, ia berulang kali mendapatkan pertanyaan tentang kapan pemerintah mengambulkan usulan itu.
Ketika itu, kepada para pewarta di Pesantren Babussalam, Jokowi menargetkan Hari Santri Nasional sudah dapat diresmikan pada 2015 ini.
(sip)