Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan memecat Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit karena dinilai tidak tegas dalam menegakkan peraturan terkait transportasi di ibu kota.
Ahok, sapaan Basuki, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Benjamin karena Dinas yang dipimpinnya belum sanggup bertindak tegas terhadap keberadaan taksi uber (Uber Taxi) di Jakarta.
Padahal, Ahok telah berkali-kali memerintahkan Benjamin untuk menindak keberadaan perusahaan taksi yang berasal dari luar negeri itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kalau tidak bisa tegas mungkin diganti Kepala Dishub. Jangankan yang tidak kelihatan seperti taksi uber, angkot ngetem saja tidak dikasih sanksi kok. Padahal, sudah jelas terekam CCTV platnya (angkot yang berhenti sembarangan) berapa kok," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/6).
Menurut Ahok, dirinya sudah berkali-kali meminta dan mengajarkan Benjamin untuk mampu memberi sanksi terhadap angkutan umum yang berhenti sembarangan di Jakarta.
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur juga telah meminta Benjamin untuk menerapkan sistem pembayaran elektronik di kawasan parkir IRTI Monas sejak beberapa bulan lalu.
Namun, Ahok mengaku belum melihat langkah yang diambil Benjamin pasca keluarnya perintah dan permintaan dari dirinya hingga saat ini.
"Kenapa sih tidak mau memakai
e-money untuk parkir di Monas? Lelet lagi. Ya, tunggu saja, saya sabar kok. Kita tidak bisa tindak (para pelanggar di Jakarta) sebelum orang kita (pegawai Pemprov DKI) tegas dulu," kata Ahok.
(meg)