Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dijadwalkan mengunjungi kantor Kejaksaan Agung pada Selasa (16/6) sore. Kedatangan mereka ditujukan untuk mendapat masukan dari Korps Adhyaksa tentang latar belakang calon pimpinan KPK.
"Mereka akan menemui Jaksa Agung beserta jajarannya hari ini," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Tony Spontana di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta.
Tony menuturkan pertemuan antara pansel capim KPK dan Jaksa Agung M. Prasetyo akan berlangsung pada 15.00 WIB. Namun, ia belum dapat memastikan apakah keseluruhan tim pansel bakal hadir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tony, pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan yang dilaksanakan tim pansel terhadap sejumlah mitra kerja lembaga antirasuah. Beberapa waktu lalu, tim pansel telah menemui institusi Polri dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan guna menerima masukan terkait rekam jejak calon pimpinan KPK.
"(Sekarang) mereka ingin memperoleh masukan dari instansi yang dikunjungi terutama menyangkut rekam jejak calon terkait masalah pidana yang ditangani Kejaksaan," ujar Tony. (Baca:
Komisi III: Jangan Diskriminasi Capim KPK yang Terkena Kasus)
Sejauh ini, calon pimpinan KPK yang telah mendaftar sudah mencapai 100 orang lebih. Juru bicara pansel capim KPK, Betti Alisjahbana menuturkan sebanyak 60,7 persen dari mereka bergelar master atau doktoral.
Adapun dari sisi latar belakang, profesi terbanyak yang mendaftar adalah pegawai negeri sipil, dosen, dan advokat atau ahli hukum.
Pada Senin (8/6), perwakilan Tim Pansel bertamu ke Markas Besar Polri dan disambut langsung oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan. (Baca:
Temui Kapolri, Pansel Pimpinan KPK Minta Bantuan)
Salah satu anggota Tim Pansel, Yenti Garnasih, mengatakan pertemuan tersebut diadakan untuk menjalin koordinasi dalam pelacakan rekam jejak para peserta seleksi. "Kami minta bantuan terkait rekam jejak. Kami ingin didukung terkait pemilihan pansel," ujarnya.
(obs)