Jakarta, CNN Indonesia -- Sutiyoso tidak mempermasalahkan berkembangnya isu bagi-bagi jabatan oleh Presiden Joko Widodo, terkait pencalonannya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). "Di politik itu biasa. Saya tujuh bulan tidak dapat apa-apa juga diam saja," ujar Sutiyoso di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (20/6).
Bang Yos, sapaan Sutiyoso, tak mau hal itu dijadikan polemik. Menurutnya, yang terpenting adalah adanya kemampuan dari orang yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo.
Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki sebelumnya mengatakan pengalaman Sutiyoso di ketentaraan, intelijen, dan sipil menjadi dasar Presiden Jokowi memilih Bang Yos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara terkait isu pergantian kabinet yang kabarnya akan dilakukan pekan depan, Bang Yos tak mau berkomentar. "Ini kan sudah dikasih kursi, cukup satu saja," tuturnya.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar sebelumnya menuding pemilihan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai politik balas budi. Selain itu, sejumlah catatan rekam jejak Sutiyoso menjadi nilai minus seperti kasus Peristiwa Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli 1996). Saat itu, Sutiyoso menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya.
Terkait kudatuli, Sutiyoso mengaku sudah siap untuk menjelaskan apabila nanti diminta oleh Komisi I DPR dalam uji kelayakan dan kepatutan.
(ded/ded)